"Kami putuskan untuk tidak lagi ambil bagian di cabang bola basket di Asian Games," ungkap seorang pejabat Komite Olimpiade Qatar dalam wawancara dengan Reuters, Kamis (25/9).
Persoalan ini bermula ketika tim putri Qatar tiba di lapangan dengan mengenakan jilbab saat akan melawan tim Mongolia, pada Rabu.
Ofisial meminta mereka melepas penutup kepala ini berdasarkan aturan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang menyebutkan bahwa pemain basket tidak boleh memakai penutup kepala, aksesori rambut, atau perhiasan.
Tim Qatar menolak permintaan ini dan kemudian mereka dinyatakan kalah dari Mongolia.
Pada hari Kamis, Qatar dijadwalkan melawan Nepal dan setelah mengetahui panitia penyelenggara tidak melonggarkan peraturan, tim putri Qatar memilih mundur dari cabang ini.
Beberapa pihak mengatakan penyelenggara pesta olahraga pun tidak konsisten soal jilbab ini.
Empat pedayung Iran misalnya, yang merebut perunggu hari Rabu, semuanya mengenakan jilbab. Atlet Kuwait dan Iran yang turun di triatlon dan bulutangkis juga dibolehkan memakai jilbab.