Nasi kepel, berupa nasi kuning yang dibungkus daun pisang. Ukurannya sekitar sekepalangan tangan orang dewasa. Diisi bihun goreng, dan delapan varian lauk lainnya. Seperti sambal roa, bakso pedas, dendeng suwir, teri kacang, pampis ikan, jambal pete, ayam semur, dan udang saus.
“Dari semua menu, paling favorit adalah sambel roa. Karena makanan ini khas Gorontalo, ikan roa, dan cabenya , kami datangkan langsung dari Gorontalo,” papar Cynthia Lamusu alias Thia, yang memang kelahiran Gorontalo, Sulawesi Utara.Menu yang disajikan Dapur Mama Thia (DMT) perpaduan antara khas tradisional Gorontalo dan Betawi. Gaya Betawi yang dibawa oleh Surya yang memang asli Betawi, terlihat dari menu teri kacang, atau jambal pete. Belakangan, banyak pelanggannya juga yang memesan hanya lauknya saja, tidak dengan nasinya.
Harga lauknya saja rata-rata berkisar antara 55–150 ribu rupiah Selain itu, DMT juga melayani pemesanan nasi tumpeng, parcel, nasi kotak, dan lain-lain.Ke depan, Thia ingin membuka restoran untuk usahanya ini, jadi tidak hanya dijual lewat online. Restorannya ini, bahkan ia coba padukan dengan House of Laumusch, butik kepunyaan Thia. Jadi konsepnya, sambil makan bisa memilih pakaian yang disuka.
Tidak hanya itu, ia bahkan berniat memodifikasi mobil miliknya menjadi “moko” - mobil toko, mobil yang bisa digunakan untuk berjualan bila ada kegiatan. Secara bisnis juga, Thia ingin mewaralabakan usahanya. Karena sudah ada beberapa orang yang menawarkan diri menjadi mitra waralabanya.Hanya memang, sampai saat ini Thia masih belum menemukan partner usaha yang pas dengan dirinya. Sedangkan bila ia terjun sendiri untuk mengurus usaha restoran, waktunya masih terbagi untuk kegiatan menyanyi. “Yah pelan-pelan, sambil jalan aja,” ucap Thia tersenyum