Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, ribuan jiwa terdampak banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akibat hujan deras pada hulu Sungai Ciliwung.
"Hujan deras yang terjadi di hulu Sungai Ciliwung pada Rabu (19/11) telah menyebabkan 19 RW di lima kelurahan Jakarta Timur serta Jakarta Selatan terendam banjir, 1.086 jiwa telah mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (20/11).
Ini juga menunjukkan makin buruknya kawasan hulu di Bogor dan Depok sehingga tidak bisa optimal penyerapan air hujan.
(Baca: Banjir yang Terulang, Bukti Tata Ruang Amburadul)
Ia menyampaikan bahwa di Kelurahan Rawa Jati dan Kelurahan Bidara Cina tinggi air sekitar 30-100 sentimeter, sedangkan di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Kampung Melayu, dan Kelurahan Cawang mencapai 30-400 sentimeter.
"Semua daerah yang terdampak banjir tersebut berada di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung di mana tinggi muka air di Bendungan Katulampa dan Depok saat ini Siaga IV sedangkan di Manggarai Siaga III," kata dia.
Ci Liwung tidak bakal mampu menampung limpasan air karena kondisinya buruk. Okupasi liar masih terjadi di bantaran hingga badan sungai. Ci Liwung masih belum bebas dari sampah dan limbah.
Menurut Sutopo, setiap tahun daerah permukiman ini selalu terendam banjir karena berada di bantaran sungai, bahkan ada yang berada di tengah sungai sehingga rentan.
Senada, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar menuturkan, sejumlah wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dapat dipastikan terendam banjir apabila debit air melimpah. Hal itu disebabkan kontur wilayahnya memang rendah. Apalagi, tambahnya, warga mendiami bantaran sungai yang paling rendah posisinya.
(Baca: Sodetan Ciliwung Bukan Obat Mujarab Banjir)
Penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran sungai dari Kelurahan Srengseng Sawah hingga Manggarai sebanyak lebih dari 34.000 kepala keluarga.
"Jumlah penduduk ini setara dengan penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan atau Pidie Jaya—jika harus direlokasi maka suatu pekerjaan yang besar dan tidak mudah guna membebaskan lahan bantaran Ci Liwung," kata dia.
Sementara itu, banjir akibat luapan Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi dan Sungai Bekasi yang berhulu di Bogor telah menggenangi 1.355 kepala keluarga di beberapa perumahan di Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi pada Kamis.
BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan karena banjir akan terus mengancam mengingat puncak hujan akan tejadi pada Januari 2015 mendatang.