Melacak Nyawa yang Hilang Selama Migrasi

By , Minggu, 30 November 2014 | 08:00 WIB

Jumlah migran yang meninggal saat menyeberang padang pasir dan laut di seluruh dunia mencapai rekor tahun ini, yaitu mencapai 4.077 orang. Menurut sebuah lembaga bantuan, tiga perempat dari mereka tewas dalam perjalanan berbahaya melewati wilayah Mediterania, mencoba mencapai Eropa, Senin (29/9).

Berdasarkan data Organisasi Migrasi Internasional (IOM), jumlah itu termasuk sekitar 500 orang yang melarikan diri dari Afrika dan Timur Tengah yang dikhawatirkan tenggelam dalam kecelakaan kapal di lepas pantai Malta pada pertengahan September, setelah para penyelundup dengan sengaja menabrak kapal itu.

Dalam laporan komprehensif pertamanya mengenai kematian semacam itu, IOM mengatakan sejak tahun 2000 sebanyak 40.000 migran di seluruh dunia diyakini telah meninggal dan 22.000 diantaranya sedang mencari hidup yang lebih baik di Eropa.

"Kesempatan yang terbatas untuk migrasi yang aman dan reguler membawa para calon migran ke tangan penyelundup, mendorong perdagangan kriminal yang mengancam nyawa orang-orang yang putus asa," ujar Direktur Jenderal IOM, William Lacy Swing dalam pernyataan tertulis.

"Kita perlu mengakhiri siklus ini," tegasnya.

Menurut laporan IOM yang berjudul Perjalanan Fatal: Melacak Nyawa yang Hilang Selama Migrasi, sebanyak 3.072 migran--jumlah yang mencapai rekor--telah tenggelam tahun ini, saat mencoba melintasi Mediterania, seiring akan berakhirnya "musim berlayar". Jumlah ini meningkat dari tahun 2013 yang dulunya hanya sekitar 2.360.