Hati-hati <I>Tinkerbell Syndrome</I> di Kantor!

By , Minggu, 25 Januari 2015 | 06:00 WIB

Kendati saat ini kiprah antara perempuan dan pria sudah setara di tempat kerja, namun hasil penelitian terbaru justru membuktikan, perempuan masih menempatkan diri sebagai kaum yang tidak percaya diri dan selalu memanfaatkan pria demi kebaikan dirinya.

Contoh nyata terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sebagian dari perempuan Inggris. Ternyata, mereka masih saja dilingkupi perasaan takut ketika harus bersaing dengan pria dalam suatu tugas bersama.

Apa yang menjadi alasannya? Cukup mengejutkan ketika sebanyak 39 persen perempuan mengakui, mereka tidak akan bisa menampilkan kemampuannya secara maksimal jika harus bekerja dalam suasana kerja yang dianggapnya sangat “maskulin”, alias terkena Tinkerbell Syndrome.

Kepada majalah Look, pakar perilaku Judi James mengatakan, “Kita kadang secara tak sadar berlaku seperti kanak-kanak, seolah-olah tak tahu apa yang telah dilakukan demi menghindari respons negatif dari pihak luar. Yang mana hal itu justru bisa menjauhkan diri dari tujuan awal yang seharusnya dicapai dalam dunia kerja.”

James menambahkan, “Perempuan cenderung dekat dengan konflik dan subjektif (berdasarkan suka dan tidak suka). Tapi di sisi lain, perempuan juga enggan jika harus bersikap dengan cara maskulin atau berlaku layaknya pria yang lebih cuek dan percaya diri di tempat kerja.

“Hal itu sepertinya sudah disetujui oleh banyak perempuan lain. Tetapi harus juga kita akui, sikap demikian bila dikelola dengan baik hasilnya akan menjadi baik pula. Misalnya, perempuan tak segan berdebat dengan pria di tempat kerja demi suatu tujuan yang baik.”

Sebuah penelitian yang dilakukan Cancer Research UK baru-baru ini menemukan fakta unik, ternyata satu dari lima perempuan masih mengalami diskriminasi di tempat kerjanya, yang membuatnya menjadi sulit untuk meraih sukses.

Lebih dari tiga perempuan (sebanyak 38 persen) mengatakan, kurangnya rasa percaya diri pada dirinya telah mengurangi kemampuannya untuk berkembang di tempat kerja. Sementara sebanyak 37 persen perempuan mengaku harus berjuang lebih keras untuk bisa mendapatkan promosi di tempat kerja, terutama saat bersaing dengan kaum Adam.