Angkatan Udara Irak secara tidak sengaja menjatuhkan bantuan makanan, air bersih dan persenjataan ke basis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bulan lalu. Demikian seorang pejabat Irak mengatakan Rabu (1/10).
"Beberapa pilot mengirimkan bantuan berupa senjata dan makanan bukan kepada pasukan yang terkepung terutama Brigade 1 dan 30," kata Hakim Al-Zamili, anggota komite keamanan dan pertahanan parlemen Irak kepada Al Arabiya.
Sementara itu stasiun televisi Al Hadath mengabarkan pemerintah Irak meluncurkan penyelidikan terkait insiden memalukan yang dilaporkan terjadi pada 19 September di Saglawyah, provinsi Anbar.
Sejumlah media Irak melaporkan angkatan udara mencoba untuk mengirimkan makanan dan amunisi kepada pasukan Irak yang dikepung ISIS di Saglawyah ketika bantuan itu malah jatuh ke tangan ISIS.
"Penyebabnya bisa saja pilot kurang pengalaman atau itu merupakan kesalahan intelijen atau kesalahan teknis," kata presiden Yayasan Pembangunan dan Demokrasi, Ghassan Attiyah.
"Agar serangan bisa tepat sasaran, harus ada peralatan pendahulu didukung intelijen di darat untuk membantu mereka menentukan target," tambah Attiyah.
Di saat para pilot kekurangan intelijen darat maka mereka membutuhkan informasi tambahan. "Apakah mereka memiliki informasi-informasi ini?" tanya Attiyah.
Attiyah menambahkan, kesalahan seperti ini kerap terjadi dalam perang di mana garis depan kerap berubah dan terbatasnya kordinasi antara angkatan udara dan angkatan darat Irak.
Sementara itu, seorang analis yang berbasis di kota Arbil Ali Abdulamir melihat minimnya pengalaman pilot yang menjadi penyebab insiden memalukan itu.
"Sebagian besar pilot-pilot ini dipanggil kembali setelah keluar dari angkatan bersenjata bertahun-tahun lalu," kata Abdulamir.
Abdulamri menambahkan, pemerintah Irak harus memecat dan menyelidiki sejumlah jenderal yang dianggap bertanggung jawab terhadap buruknya kualitas pasukan angkatan darat, khususnya setelah hilangnya sebagian wilayah utara Irak.