Cheetah Bersantai Bak Kucing, Hemat Energi untuk Perburuan Besar (2)

By , Minggu, 10 Mei 2015 | 13:20 WIB

Pengalihan fungsi habitat telah menyebabkan hewan mangsa yang lebih sedikit untuk cheetah di Afrika Selatan.

"Jika mereka menghabiskan lebih banyak energi untuk makanan daripada menyergap makanan, mereka mengalami defisit energi," anggota tim kajian cheetah, Johnny Wilson, ahli biologi di North Carolina State University di Raleigh menjelaskan.

Ketika mangsa tidak langka, cheetah dapat beristirahat hampir sepanjang hari karena mereka menyantap makanan tinggi kalori—sebagian besar berupa impala. Wilson dan rekan menemukan kecocokan dengan teori ekologi yang disebut mencari makan optimal, bahwa hewan akan menghabiskan paling sedikit energi yang diperlukan untuk mendapatkan makanan yang paling kaya energi, kata Luke Dollar, ahli pelestari lingkungan dan kepala National Geographic’s Big Cats Initiative.

Dengan kata lain, Dollar mengatakan, "Anda ingin ledakan terbesar untuk lompatan energik Anda."

Daya terkam Tidak seperti cheetah, singa gunung menggunakan kekuatan semata-mata untuk menyergap mangsa seperti rusa ekor putih.

Williams dan rekan peneliti merancang khusus radio yang disemat di leher untuk melacak gerakan dan kecepatan pemangsa Amerika'. Untuk mengkalibrasi radio, mereka menempatkan singa gunung yang ditangkap  pada treadmill dan mengukur konsumsi oksigen mereka, yang kemudian diubah untuk penggunaan energi.

"Orang-orang hanya tidak percaya Anda bisa mendapatkan singa gunung di atas treadmill, dan butuh tiga tahun untuk menemukan fasilitas yang bersedia untuk mencoba," kata Williams.   Tim menjebak empat singa gunung liar di Pegunungan Santa Cruz Mountains dan menemukan mereka menghabiskan sekitar 10 sampai 20 persen dari total energi harian mereka untuk menyergap mangsa, yang bisa sampai empat kali lebih besar dari diri mereka sendiri.

Williams dan tim belum menghitung rata-rata kilojoule yang dihabiskan oleh singa gunung setiap hari.

Singa gunung akan menyesuaikan intensitas menerkam dengan ukuran mangsa mereka, data menunjukkan. Daya terkam lebih besar, lebih energik akan menangkap mangsa besar, sementara terkaman kecil adalah semua yang dibutuhkan untuk membunuh seekor anak rusa.

Data sangat berharga karena serangan singa gunung jarang disaksikan, kata Williams. Untuk tahu serangan itu seperti apa, Williams merekomendasikan video Hero Cat , kucing rumah yang pasang badan pada anjing yang menyerang anak laki-laki pada Mei 2014.

"Siapa pun yang melihat video itu," katanya, "akan tahu bagaimana singa gunung akan menerkam rusa."