Pasien Ebola Pertama di AS Gunakan Obat Eksperimental

By , Minggu, 12 Oktober 2014 | 12:00 WIB

Thomas Eric Duncan, pasien pertama Ebola pertama di Amerika sedang dalam kondisi kritis dan dirawat dengan brincidofovir, obat oral yang dikembangkan oleh Chimerix Inc.

Produsen obat di North Carolina, AS, menyediakan obat antivirus eksperimental untuk pasien di Dallas yang dirawat karena Ebola, sebuah langkah darurat yang diizinkan oleh badan pengawas obat-obatan dan makanan (FDA).

Para pejabat di Rumah Sakit Texas Health Presbyterian mengatakan, Senin (6/10), bahwa pasien tersebut, Thomas Eric Duncan, sedang dalam kondisi kritis dan dirawat degnan brincidofovir, obat oral yang dikembangkan oleh Chimerix Inc.

Produsen obat berbasis di Durham, North Carolina tersebut, sebelumnya mengatakan bahwa para dokter meminta izin dari FDA untuk menggunakan obat buatan perusahaan tersebut, yang sedang dalam pengujian tahap lanjut untuk beberapa jenis virus lain.

FDA memberikan akses darurat untuk obat-obatan yang belum disetujui dalam basis kasus per kasus, biasanya ketika seorang pasien terancam nyawanya karena tidak ada alternatif.

Lembaga itu belum menyetujui obat atau vaksin apapun untuk perawatan Ebola yang aman dan efektif. Duncan didiagnosa dengan Ebola di Dallas pekan lalu setelah baru-baru ini tiba dari Liberia.