Seorang perawat wanita di Spanyol positif tertular virus ebola setelah ia merawat pastor misionaris dari Afrika yang terinfeksi virus ini.
Kasus ini merupakan penularan ebola pertama yang terjadi di luar Afrika.
Perawat ini merupakan bagian dari tim medis yang menangani pastor Spanyol berusia 69 tahun yang meninggal bulan September lalu setelah diterbangkan pulang dari Sierra Leone—tempat ia ditugaskan. Demikian keterangan dari Menteri Kesehatan Spanyol, Ana Mato.
Perawat tersebut datang ke rumah sakit di Alcorcon di pinggiran Madrid, dengan keluhan demam dan langsung diisolasi. Mato mengatakan, perawat ini dikonformasi tertular eboladari dua tes yang dilakukan.
Gejala awal yang dialami perawat tersebut hanyalah demam tinggi. Kini pejabat kesehatan berwenang di negara tersebut sedang mendata orang-orang yang sudah melakukan kontak dengan si perawat.
Perawat Spanyol ini sebelumnya merawat Manuel Garcia Viejo, pastor misionaris kedua dari Spanyol yang meninggal akibat ebola.
Pada bulan Agustus, Pastor Mijuel Pajares (75) juga diterbangkan kembali ke Spanyol dari Liberia karena terjangkit ebola. Namun ia meninggal dunia setelah dicoba diterapi dengan obat ebola percobaan ZMapp.
Ini merupakan kasus penularan ebola pertama di luar Afrika.
Virus ebola hanya menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi dan sudah menunjukkan gejala. Di Afrika Barat, penyakit ini menyebar dengan cepat pada seseorang yang merawat anggota keluarganya atau menangani pemakaman pasien.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan wabah ebola telah menewaskan lebih dari 3.400 orang. Kasus penularan yang terjadi di luar Afrika ini semakin mencemaskan banyak negara. Beberapa maskapai penerbangan juga memperketat pemeriksaan penumpang di bandara.