Para pemimpin Niger, Nigeria, Chad dan Benin, Selasa ini (7/10), mengumumkan rencana baru untuk memerangi kelompok militan Boko Haram dengan menempatkan batalion tambahan dan sebuah pusat komando untuk menahan aksi kelompok militan yang kini mulai beraksi di luar Nigeria.
Dalam dua bulan terakhir, aksi Boko Haram tak terbatas pada pengeboman, penyerangan dan penculikan. Kelompok ini sejarang berusaha menduduki wilayah di kawasan-kawasan terpencil di perbatasan Kamerun.
Perubahan strategi Boko Haram ini kemungkinan diinspirasi oleh gerakan serupa yang dilakukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Timur Tengah.
Boko Haram bahkan sudah mulai menerobos ke wilayah Niger dan Chad. Pemerintah kedua negara itu khawatir serangan Boko Haram akan berlanjut jika tak segera ditangani.
Untuk membahas masalah ini, empat kepala negara dan seorang utusan presiden Kamerun bertemu di ibu kota Niger, Niamey. Pada 20 November mendatang Niamey akan menjadi pusat komando pasukan multinasional untuk memerangi Boko Haram.
"Para kepala negara prihatin aksi kekerasan dan teror Boko Haram di Nigeria kini menjadi ancaman bagi warga Nigeria dan negeri-neger tetangga," demikian pernyataan bersama para kepala negara.
Para pemimpin itu juga sepakat segera mengirimkan pasukan yang dijanjikan untuk membentuk pasukan multinasional di perbatasan mereka masing-masing, paling lambat 1 November mendatang.