Warga Jakarta boleh gagal mengamati gerhana Bulan total Rabu (8/10) karena faktor cuaca. Tapi di Jember, seorang astronom amatir bukan hanya bisa mengamati gerhana, tetapi juga mengabadikannya bersama planet Uranus.
Chandra Firmansyah, astronom amatir asal Jember, mengabadikan gerhana Bulan total dan Uranus dengan kamera tanpa bantuan teleskop. Ia mengunggah foto hasil jepretannya di akun Facebook-nya dan grup Penjelajah Langit.
Dalam foto tersebut, gerhana tampak merah kekuningan. Sementrara, Uranus tampak berada di sebelah kanan Bulan dan sangat redup. Magnitudo Uranus saat gerhana Bulan kemarin sekitar +5, hampir tidak mungkin disaksikan dengan mata telanjang.
Chandra mengatakan pada Kamis (9/10), "Dengan mata telanjang Uranus sebenarnya tidak kelihatan." Ia mengatakan, Uranus berhasil dipotret "dengan lensa 55 mm, setting-an kamera ISO tinggi, dan long exposure 15 detik."
Gerhana Bulan total kemarin adalah gerhana langka. Gerhana itu salah satu dari tetrad, seri gerhana yang terdiri dari 4 gerhana berturut-turut. Selama tahun 2001 - 3000, hanya ada 32 gerhana tetrad. Seri gerhana tetrad berikutnya baru ada tahun 2032.
Uranus adalah planet gas yang berjarak 2,8 miliar kilometer dari Matahari. Karena jarak yang jauh, planet ini hampir tak mungkin disaksikan dengan mata telanjang. Perlu situasi yang sangat ideal untuk menyaksikannya, antara lain langit yang benar-benar gelap.