Apple dan Google, Merek Termahal di Dunia

By , Minggu, 25 Januari 2015 | 10:00 WIB

Firma konsultan Interbrand baru saja merilis daftar 100 perusahaan dengan nilai merek (value brand) paling tinggi di dunia. Menariknya, lima posisi dalam 10 besar di daftar ini ditempati oleh perusahaan teknologi, dengan Apple dan Google menduduki dua peringkat teratas.

Pada daftar ini, Apple menjadi perusahaan yang memiliki nilai merek paling mahal dengan nilai US$118,9 juta. Angka ini meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, posisi kedua diduduki Google dengan nilai merek US$107 juta atau naik 15% dari tahun sebelumnya.

Tiga perusahaan teknologi lainnya berada di peringkat empat, lima, dan tujuh, masing-masing ditempati oleh IBM, Microsoft, dan Samsung. Secara total, sedikitnya ada 13 perusahaan teknologi di dalam daftar ini, di luar sekitar 7 perusahaan elektronik dan layanan bisnis (business services) yang juga terkenal dengan produk dan solusi teknologi informasi.

Penghitungan nilai merek versi Interbrand ini didasarkan pada tiga kriteria, yakni: kinerja finansial perusahaan, seberapa besar peran merek itu bagi konsumen dalam menentukan pilihan, serta seberapa kuat merek itu mampu membanderol harga premium untuk produk dan layanannya.

Berada dalam daftar untuk pertama kalinya adalah Huawei, perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok, dengan nilai US$4,3 juta dan menempati posisi ke-96. Mereka juga menjadi perusahaan Tiongkok pertama yang masuk ke dalam daftar Interbrand.

“Pertumbuhan yang amat cepat dan investasi jangka panjang yang dilakukan Huawei membantu mereka masuk di antara merek-merek bernilai tinggi di dunia. Mereka tercatat sebagai pabrikan smartphone terbesar ketiga setelah Samsung dan Apple. Walau masih belum terlalu dikenal di AS, Huawei terus melakukan ekspansi ke seluruh dunia,” kata Jez Frampton (Global CEO, Interbrand), “bahkan 65% pendapatan mereka diperoleh dari negara-negara di luar Tiongkok.”

Sementara itu, Facebook tercatat sebagai perusahaan dengan pertumbuhan nilai merek paling tinggi, yaitu sebesar 86% dibandingkan tahun lalu. Pencapaian ini terjadi berkat laporan keuangan mereka yang terus menunjukkan hasil positif, dengan pemasukan US$1,4 miliar pada kuartal kedua 2014 dan tren positif yang dihasilkan dari mobile advertising. Mereka pun agresif dalam mengembangkan bisnis, terlihat dari akuisisi WhatsApp dan Oculus VR.