Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste, Dr. Constancio Pinto, menyebutkan, Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmao tidak pernah mengungkapkan keinginan Timor Leste bergabung kembali dengan Indonesia.
Menurutnya, pemberitaan beberapa media di Indonesia soal pernyataan Xanana Gusmao saat menghadiri peringatan ulang tahun TNI ke-69 di Surabaya, Jawa Timur, 7 Oktober lalu, tidak benar.
"Perdana Menteri diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi Indonesia, di mana ia menyatakan terima kasih atas undangan untuk upacara dan kepuasan atas kerjasama yang sangat baik yang terjalin antara kedua negara dan rakyatnya. Tidak ada pernyataan bahwa Timor Leste ingin bergabung kembali dengan Indonesia," kata Pinto dalam keterangan, Jumat (10/10).
Tidak ada pernyataan bahwa Timor Leste ingin bergabung kembali dengan Indonesia.
Dirinya menegaskan, Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Timor Leste menyayangkan tindakan jurnalisme tak bertanggung jawab yang bisa membahayakan hubungan baik yang telah terjalin.
"Timor Leste dan Indonesia telah menikmati demokrasi dalam dekade terakhir dan tidak akan ada demokrasi tanpa tanggung jawab," katanya.
Menurutnya, kemitraan antara Timor Leste dan Indonesia, telah kokoh berdasarkan prinsip saling menghormati.
Buktinya, ada kunjungan timbal balik tingkat tinggi antarpemimpin kedua negara.
Secara terpisah, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga menegaskan, pernyataan Xanana Gusmao di media soal keinginannya untuk bergabung kembali dengan Indonesia tidak benar.