Melalui komputer segala hal sangat mungkin dilakukan, berbelanja, mendengarkan musik, mendapatkan informasi dapat dengan mudah dilakukan. Satu hal yang belum dapat dilakukan komputer, yakni mengenali emosi.
Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi emosi manusia tapi mungkin dan efektifkah?
Program baru sedang dibangun untuk mengidentifikasi emosi seseorang dari caranya mengetik. Program komputer ini akan menggunakan konsep singularitas.
Sebuah penelitian terbaru melakukan uji coba kepada sekelompok orang yang diberi instruksi untuk mengetik teks sederhana. Kemudian peneliti menganalisis keystroke—pola dan ritme mengetik—dan karakter. Dari hasil itu, peneliti dapat mengetahui emosi seperti bahagia, takut, sedih, jijik, malu, maupun rasa bersalah.
Program ini cukup jitu untuk mengetahui 87 persen kebahagiaan dan 81 persen rasa marah seseorang. “Jika sistem ini terus dibangun, maka kita dapat mendeteksi emosi seseorang dengan cara lebih efektif dan bersahabat,” tulis peneliti dari Islamic University of Technology di Bangladesh.
Penelitian dilakukan kepada 25 orang yang berusia antara 15 hingga 40 tahun. Mereka diinstruksikan untuk menuliskan dua paragraf, penggalan dari novel Alice’s Adventures in Wonderland. Mereka akan menganalisis kata-kata serta kalimat.
Sementara menurut Myounghoon Jeon dari Michigan Technological University bahwa temuan ini mungkin bukanlah sebuah terobosan baru. “Namun usaha peneliti untuk mengintegrasikan metode tampak begitu menjanjikan dan perlu diapresiasi,” paparnya.
Jeon berpendapat bahwa pengidentifikasian emosi melalui teks memiliki beberapa kelemahan. Berbeda dengan pengidentifikasian emosi melalui gaya bicara yang juga dapat melihat ekspresi wajah. Ketika seseorang merasa sedih maupun marah dapat dengan jelas tergambar melalui ekspresi wajah, hal ini tidak dapat ditemui dari hasil tulisan maupun teks.