Harapan Pegiat Konservasi Pada Pemerintah Baru Indonesia

By Dok Grid, Kamis, 16 Oktober 2014 | 19:15 WIB
Desain istana kepresidenan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah berkomitmen untuk menjaga pelestarian lingkungan dan satwa liar. Pembangunannya harus tetap diawasi. (Otorita Ibu Kota Nusantara)

Indonesia pantas dinobatkan sebagai pemilik keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Jika dibentangkan, maka panjang Indonesia setara jarak dari London hingga Tehran, Iran dengan jumlah pulau 13.500 buah dan 7.000 diantaranya tidak ditinggali. Sementara dalam Naturalist’s Guide to the Tropics karya Marco Lambertini, Director General WWF International, menyebutkan bahwa jumlah kepulauan Indonesia mencapai 17.000 pulau. Indonesia mempunyai 1.150.000 kilometer persegi hutan hujan, sekitar 500.000 kilometer persegi diantaranya berada di dataran rendah. Indonesia menempati peringkat pertama dengan luas hutan hujan di Asia dan Afrika. “Kekayaan flora dan fauna membuat Indonesia menjadi bangsa terkaya di Asia,” papar Marco dalam bukunya.

Indonesia adalah rumah terbesar bagi spesies burung beo, sebanyak 75 spesies dan 38 di antaranya ialah satwa endemik.

Tak hanya itu saja Indonesia penuh kebudayaan lokal unik dan autentik, 360 suku asli, 700 bahasa atau dialek, sungguh sebuah kebudayaan masif dan kaya.

Dalam kesempatan memaparkan WWF’s Living Planet Report 2014: Asia and Indonesia Context  (LPR 2014) di Jakarta, Marco melihat bahwa perlunya ada kerja sama berbagai pihak untuk menjaga kekayaan hayati Indonesia.

Kita mengetahui bahwa banyak hal menyebabkan alam dan satwa Indonesia terancam. Seperti pemanasan global, perburuan hewan secara ilegal, hingga ketidakpedulian masyarakat melestarikan alam dan satwa. Pemeliharaan alam tidak bisa terjadi jika hanya dilakukan satu pihak saja. Seluruh lapisan masyarakat, organisasi, dan pemerintahan harus bekerja sama. Walau menurut Marco, Pemerintah Indonesia memang harus berperan merangkul berbagai agar pihak lain ikut melestarikan keankeragaman hayati.

“Pemerintah bertugas untuk menunjukkan jalan yang benar untuk melestarikan alam kepada semua pihak,” paparnya dalam pemaparan LPR 2014, di Jakarta.

Menyikapi Indonesia yang akan segera dipimpin Presiden Terpilih Jokowi, Marco menyarankan agar pemerintahan baru dapat berkomitmen dengan berbagai pihak untuk menjaga alam. Tujuannya seluruh pihak mampu mengelaborasi segala aspek pelestarian sehingga penyelamatan lingkungan menjadi lebih efektif.

WWF mengakui besarnya tantangan untuk saling berhubungan dan mendesak berbagai pihak agar peduli pada lingkungan. Walau demikian WWF akan mendukung dengan segala cara untuk menyelamatkan planet.

Marco menambahkan, “Kami akan menanti Pemerintahan baru Indonesia untuk mengubah planet Bumi menjadi lebih baik.”