Mimas, Satelit Saturnus Diduga Punya Lautan Tersembunyi

By , Selasa, 21 Oktober 2014 | 08:00 WIB

Satelit terkecil milik planet bercincin ini mungkin bergabung dengan jejeran satelit yang menyimpan air di bawah permukaannya, papar salah satu penelitian di jurnal Science.

Radwan Tajeddine, salah satu penulis penelitian ini memaparkan bahwa asumsi Mimas mempunyai lautan tersembunyi sangatlah mungkin. Menurutnya ada gerakan konstan setiap 23 jam. Gerakan konstan pada Mimas berhasil ditemukan tim peneliti setelah melakukan pemeriksaan gambar secara teliti dari wahana penjelajah Cassini.

Walaupun bentuk Mimas bulat padat, pada inti satelit ini justru tidak bulat. “Sebaliknya, inti (Mimas) mungkin berbentuk memanjang seperti bola rugby,” papar Tajeddine.

Peneliti memang tidak terkejut dengan temuan ini, tapi mereka menemukan fakta bahwa gerakan Mimas cukup besar. “Awalnya kami menduga Mimas akan bergetar sekitar tiga kilometer setiap kali mengorbit. Nyatanya justru dua kali lipat,” tambahnya.

Inti memanjang yang ada pada inti Mimas mengindikasi adanya samudera di bawah permukaannya. Kami menemui adanya cangkang es setebal 15 hingga 20 mil. Selain Mimas, beberapa benda langit lain pun ada yang menyimpan kandungan air di permukaannya. Sebut saja satelit alami Jupiter, Europa, Ganymede, dan Callisto. Begitu pula dengan bulan Saturnus lainnya, Enceladus.

Ilmuwan lain mendukung asumsi yang dipaparkan Tajeddine dan rekannya. “Mimas telah menunjukkan perilaku yang tak seharusnya dan ada penjelasan masuk akan,” kata Cornel orang yang tidak terlibat dengan penelitian ini. Para ilmuwan berpikir bahwa jika Mimas benar mempunyai kandungan air, maka ini salah satu faktor kunci untuk kehidupan. Saat ini permukaan Mimas  tidak menunjukkan  tanda-tanda  pemanasan, sehingga es akan mempertahankan samudera yang berada dalam cangkang.

Peneliti mengatakan bahwa cangkang es dapat saja mencair karena adanya panas dari bahan radioaktif. Kemudian terjadilah reaksi kimia dan menyebabkan es mencair dan membentuk seperti 'kolam renang'.

"Kami  sangat  gembira  tentang  temuan  ini. Karena  dapat  menunjukkan banyak  tentang  bagian  dalam  satelit. Pada  dasarnya  alam  memungkinkan kita untuk melakukan hal yang sama bahwa seorang anak. Mereka akan begitu penasaran dengean hadiah yang dibungkus dan ingin mencari tahu isi di dalamnya," Tajeddine kata.

Sementara Kevin Hand dari Jet Propulsion Laboratory sekaligus penjelajah National Geographic berpendapat bahwa lautan di Minas terperangkap dalam cangkang es.