Belanda Bantah Keterlibatan dengan Kapal Selam Misterius

By , Selasa, 21 Oktober 2014 | 14:15 WIB

Belanda, Senin (20/10), membantah klaim Rusia bahwa sebuah kapal selam misterius yang telah dicari militer Swedia kemungkinan milik Belanda. Militer Swedia melakukan sebuah operasi pencarian besar pada Jumat malam setelah melihat sebuah kapal selam tak dikenal di sekitar perairan Stockholm.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Rusia, Senin, menduga bahwa kapal selam misterius yang dicari militer Swedia itu mungkin milik Belanda. "Untuk menghilangkan ketegangan di perairan Laut Baltik dan untuk menghemat uang para pembayar pajak Swedia, kami sarankan [Swedia] untuk meminta penjelasan angkatan laut Belanda," kata pejabat itu yang tidak disebut namanya kepada sejumlah kantor berita Rusia.

Sumber tersebut mengatakan, kapal selam diesel-listrik Belanda, Bruinvis, sedang melaksanakan tugas di dekat Stockholm pekan lalu. Sumber itu mengatakan, kapal tersebut berada di ibukota Estonia, Tallinn, pada Jumat dan diperkirakan kembali pada Senin.

Namun Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan, kapal selamnya tidak berada di wilayah itu ketika kapal misterius tersebut dilaporkan terlihat. "Kami berpartisipasi dalam latihan bersama Swedia dengan melibatkan beberapa kapal, tetapi latihan tersebut berakhir Kamis pekan lalu," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Belandam, Marnoes Visser. "Kapal selam Bruinvis kemudian berangkat ke Estonia, di mana kapal itu lego  jangkar di pelabuhan Tallinn selama akhir pekan."Bruinvis sekarang sedang berlayar kembali ke Belanda, tambah Visser. "Kapal selam Belanda tidak terlibat dan kami tidak terlibat dalam tindakan pencarian atau semacam itu," katanya.

Laksama Muda Swedia, Anders Grenstad, Minggu, mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu sedang melakukan operasi intelijen untuk mengetahui kehadiran kapal asing tersebut.

Sebuah laporan media Swedia menyatakan, sebuah panggilan darurat dalam bahasa Rusia telah disadap dari kapal itu, yang menunjukkan bahwa sebuah kapal selam Rusia berada dalam masalah di daerah itu. Namun Grenstad sudah membantah klaim itu.