Indonesia duduk di peringkat ketiga dalam perolehan medali emas pada ajang 11th International Mathematics and Science Olympiad (IMSO), 5-11 Oktober lalu, di Denpasar, Bali. Tim siswa sekolah dasar Indonesia mengantongi 27 medali dengan total 5 medali emas, 4 medali perak dan 18 medali perunggu setelah Thailand dan Singapura di peringkat pertama dan kedua.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Pendidikan Dasar Kemendikbud, dua emas yang diraih Indonesia di bidang Matematika dipersembahkan oleh Justin Adrian Halim dari SD Pangudi Luhur 2 Surakarta dan Aaron Alvarado Kristanto Juliastono dari SDK Petra 9 Surabaya.
Sementara itu, medali emas di bidang IPA dipersembahkan Nixon Widjaja dari SDK IPK Sunter 1 Jakarta Utara, Wilsen Chanra Putra dari SD Sutomo 1 Medan serta Yasmina Ashfa Zahidah dari SDN Jember Lor 3 Jember.
Firman Jiddan (11), salah satu anggota tim yang meraih medali perunggu, tampak sumringah saat ditemui di sekolahnya, Selasa (21/10).
Jiddan yang didampingi Wakil Kepala SD Hj Isriati, Amir Yusuf, mengaku bangga bisa mempersembahkan prestasi tersebut.
"Saya bertemu peserta dari 14 negara. Perwakilan Indonesia sebanyak 30 murid. 15 peserta olimpiade matematika dan sisanya sains," ungkap Jiddan.
Murid kelahiran Semarang, 8 Maret 2003 itu sudah mengoleksi empat medali dari kejuaraan matematika.
"Matematika itu angkanya sampai sembilan. Tetapi bisa dikembangkan sampai tak terhingga," katanya menyampaikan ketertarikannya pada mata pelajaran matematika.
Jiddan bahkan sering menggantikan gurunya mengajar di kelas. Menurut dia, saat menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya, dia merasa sedikit grogi. Pasalnya, di kelas Jiddan dikenal pendiam.
Jiddan mengatakan, matematika yang diujikan dalam olimpiade berbeda jauh dengan yang dipelajarinya di bangku SD. Menurutnya soal-soal olimpiade jauh lebih sulit. Tak jarang dia menemukan soal matematika yang levelnya untuk murid SMA atau mahasiwa. Namun itu bukan masalah baginya.
"Saya kebetulan ikut les. Kalau tak ada lomba biasanya seminggu sekali. Tetapi menjelang lomba bisa sampai tiga kali dalam seminggu," kata anak yang bercita-cita menjad dokter itu.
Indonesia mengirimkan 15 peserta matematika dan 15 peserta IPA dari 10 provinsi yaitu Bali, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Lampung, dan Sumatera Utara.
IMSO 2014 diikuti oleh 233 anak, 27 tutor, 15 team leader dari 14 negara, yaitu Afrika Selatan, Brunei Darussalam, China, India, Kazakhstan, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, Srilanka, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia yang menjadi sebagai tuan rumah.
Thailand meraih 8 medali emas, 13 perak dan 9 perunggu. Sementara Singapura meraih 7 medali emas dan 5 perak.