Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, telah ditemukan tulang paha dari manusia yang hidup 45.000 tahun lalu. Ternyata temuan Neanderthal menyimpan banyak misteri.
Temuan tulang manusia tertua yang pernah ditemukan—di luar Afrika dan Timur Tengah—ini diduga usianya lebih tua dari yang ada di Siberia. Temuan tulang anak lak-laki di Siberia "hanya" berusia 24.000 tahun.
Ilmuwan mengumpulkan DNA dari tulang berusia 45.000 tahun kemudian menganalisis peta genetik lengkap atau genom dari pria kuno tersebut. Data DNA dapat mempersempit prediksi usia pria kuno antara 50.000 hingga 60.000 tahun lalu.
“Ini benar-benar menarik bagi kita yang hidup di masa sekarang, karena dapat mengetahui urutan genom berkualitas tinggi. Temuan ini benar-benar manusia modern dari zaman kuno,” papar Janet Kelso, salah satu peneliti yang juga ahli genetik.
Penelitian DNA Neanderthal oleh Svante Pääbo menunjukkan bahwa sekitar 1,6 hingga 2,1 persen gen orang keturunan Eurasia berasal dari Neanderthal.
Penjelasan sederhana mengatakan bahwa Homo sapiens pertama meninggalkan Afrika sekitar 60.000 tahun lalu. Namun penemuan lain membantahnya. Sementara John Hawks, antropolog dari University of Wisconsin menemukan kerangka berusia 100.000 tahun di gua Israel Skhul dan Qaffzeh.
Padahal penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perkawinan Neanderthal pertama kali pada 86.000 tahun hingga 37.000 tahun lalu.