<i>Drone</i> untuk Pemetaan Malaria. Mungkinkah?

By , Selasa, 28 Oktober 2014 | 10:14 WIB

Drone digunakan untuk pemetaan malaria. Di Sabah, Borneo bagian Malaysia, drone digunakan untuk memetakan daerah parasit malaria yang biasanya menginfeksi monyet.

Di Sabah kasus malaria meningkat tajam bahkan manusia terkena. Maka dengan menggunakan drone untuk memetakan parasit malaria, pencegahan bisa dilakukan lebih tepat.

Chris Drakeley, profesor infeksi dan kekebalan tubuh di London School of Hygiene dan Tropical Medicine di Inggris menjadi salah satu peneliti di proyek ini. Drone digunakan untuk pemetaan malaria dengan menggunakan kamera. Kamera memotret vegetasi dan terbang selama satu jam.

Drakeley menjelaskan bahwa pergerakan monyet dan manusia didapatkan dari GPS. Para penduduk desa menggunakan GPS untuk mendeteksi pergerakan. Sementara itu beberapa monyet juga diikat alat GPS. Dengan drone maka biaya bisa ditekan, sebab kalau menggunakan satelit maka akan mahal.

Hal ini terpaksa dilakukan sebab penyebaran malaria sudah mengkhawatirkan. Banyak yang berpendapat ini karena lahan semakin terbatas sehingga monyet dan manusia semakin dekat tinggalnya. Hasilnya ditemukan bahwa hutan yang semakin sedikit malah membuat malaria lebih cepat tersebar ke manusia.