Akhir-akhir ini banyak kebun bintang mengusung misi perlindungan untuk keanekaragaman hayati. Konservasi dianggap sebagai bahtera untuk selamatkan dan memimpin perlindungan spesies langka.
Menurut Living Planet Report (LPR) 2014 yang dikeluarkan WWF menyebutkan populasi spesies vertebrata menurun hingga 52 persen sejak 1970. Penyebabnya eksploitasi berlebihan, perusakan dan perubahan habitat asli, hingga perubahan iklim global, memaksa ilmuwan mencari cara untuk menekan kepunahan hayati. Jika ini terus dibiarkan, bisa saja ”kepunahan dinosaurus kedua” akan kembali terjadi.
Dapatkah kebun binatang membantu mencegah kepunahan hewan beberapa tahun mendatang?
Melihat kondisi tersebut, kebun binatang tampaknya tidak tinggal diam. Berbagai kebun binatang melakukan langkah konservasi untuk mendukung gerakan anti kepunahan. Di Amerika, sejak akhir abad ke-19 mulai banyak kebun binatang mendirikan pusat pendidikan dan konservasi. Meski bisnis binatang dijadikan tontonan tetap dilakukan.
Walau kebun binatang pun mulai bergerak untuk melakukan konservasi, mereka pun tetap berfokus pada pemanfaatan hewan sebagai bisnis hiburan. Kemudian banyak pihak mulai skeptis dengan gagasan kebun binatang memainkan peran konservasi. Dapatkah kebun binatang membantu mencegah kepunahan hewan beberapa tahun mendatang?
Pertanyaan itu belum dapat terjawab, ditambah bahwa kebun binatang juga mengalami beberapa kendala. Seperti terbatasnya ruang, kapasitas, dan sumber daya ahli membuat peran kebun binatang mencegah kepunahan dipertanyakan.
Ben Minteer dari Arizona State University berpendapat bahwa tantangan kebun binatang terlihat dari tujuan mereka, yakni kebutuhan hiburan yang menghasilkan uang. Jika mereka tetap menomorsatukan faktor keuangan, nampaknya peran perlindungan akan sedikit terpinggirkan. Prioritas kebun binatanglah yang menjadi kunci utamanya.
Salah satu kebun binatang yang menaruh perhatian pada konservasi ialah The Bronx Zoo di New York. Kebun binatang ini melakukan proses pengenalan hewan atau tumbuhan kepada manusia, sehingga spesies tersebut dapat tumbuh di habitat aslinya atau dikenal dengan reintroduksi spesies. Dengan cara ini harapannya mampu menyelamatkan spesies yang terancam.