Di tepi jalan Prabumulih — Palembang, Sumatera Selatan, bintara pembina desa Sersan Dua Nedi menemukan upaya pencurian minyak mentah PT Pertamina EP (Sabtu 1/11).
Lokasi itu berada di pinggir jalan sekira 50 km dari Palembang. Pada pukul 2 dini hari, Nedi yang patroli malam belum menemukan selang untuk mengalirkan minyak mentah.
"Saya patroli sampai lokasi jam 2 dini hari. Tapi belum ada," ujar Nedi, yang bertugas di Koramil Gelumbang, Muara Enim. Nedi yang patroli hingga subuh baru mendengar kabar dari informan pukul 7 pagi. "Saya langsung ke lokasi," katanya.
Jalur pipa minyak PT Pertamina EP Asset II Field Prabumulih ke Plaju dikenal rawan pencurian. Minyak yang telah diolah selalu diincar para pencuri karena telah berkualitas baik. Untungnya, minyak belum sempat dicuri. Keran besar dan pipa plastik masih bersih.
"Saya sudah lama curiga lokasi pipa ini," ujar Nedi. Posisi pipa memang menggantung melewati saluran air selebar 1 meter, sehingga mudah dibor pencuri. Tumbuhan liar menutupi pipa minyak. Pencuri menyalurkan pipa plastik 2 inchi ke seberang jalan melalui gorong-gorong menuju kebun masyarakat.
Di situ pencuri akan mengalirkan minyak ke mobil penampung. Untuk menyamarkan pipa, pencuri menutupinya dengan pohon dan daun pisang. "Saya tidak menyangka pipa disalurkan ke seberang jalan. Nedi menduga minyak akan dicuri pada malam akhir pekan saat masyarakat berliburan.
Upaya pengamanan jalur pipa oleh PT Pertamina EP dilakukan dengan kerjasama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Pada 2014, pihak Kodam II Sriwijaya meneguhkan peran babinsa bersama mitra babinsa. Di sepanjang jalan lintas Palembang — Prabumulih terdapat 105 mitra babinsa yang melakukan patroli rutin.
Pencurian kerap terjadi saat harga karet turun. Harga karet per kilogram saat ini sekitar Rp 8.000. "Jauh di bawah Rp 10.000," terang salah satu mitra babinsa yang turut turun mengamankan tempat kejadian perkara.
Hingga tengah hari, mitra babinsa, babinsa dan pasukan di bawah komando operasi (BKO) PT Pertamina EP menjaga lokasi pencurian. Beberapa kali Nedi mencurigai pengendara yang melintas di jalan raya. "Banyak mata-mata," jelasnya. Namun tidak mudah untuk membuktikan adanya mata-mata yang mengawasi pihak keamanan.