Bagaimana Perkembangan Kasus Dua <i>Suspect</I> Ebola Jawa Timur?

By , Senin, 3 November 2014 | 11:19 WIB

Dua tenaga kerja Indonesia di Jawa Timur dinyatakan bebas Ebola setelah menjalani pemeriksaan laboratorium. Kementerian Kesehatan sudah memeriksa contoh darah kedua pasien tersebut untuk memastikannya.

Seorang TKI asal Madiun, Jawa Timur, yang baru pulang dari Liberia, Afrika, dinyatakan sebagai suspect (terduga) virus Ebola, karena mengalami panas tinggi serta gejala lain yang mirip dengan pasien yang terpapar Ebola. Pria berusia 29 tahun ini dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Soedono Madiun sejak 13 hari silam.

Keterangan rumah sakit menyebutkan, pasien ini pernah bekerja di sebuah perusahaan kayu di Liberia, Afrika, salah satu negara di mana virus Ebola telah menewaskan ribuan orang.

Sementara seorang pasien lain mendapat perawatan khusus di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Pare di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, merupakan pria 45 tahun asal Kabupaten Kediri dan memiliki riwayat bekerja selama 7 bulan di Liberia.

Menurut pihak rumah sakit, pasien itu datang dengan beberapa keluhan, seperti rasa nyeri saat menelan sesuatu dan badan panas.

Penyebaran virus Ebola. (BBC Indonesia)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, mengatakan semua sampel dari kasus Madiun dan Kediri menunjukan hasil negatif.

"Dari pembacaan hasil, semua dilaporkan no band, artinya semua sampel dari kasus Madiun dan Kediri hasilnya negatif Ebola," jelas Tjandra Yoga.

"Sampel darahnya diambil Jumat (31/10) kemarin untuk diteliti," demikian diungkap kepala bidang pelayanan medik RS Soedono, Dr. Syaiful Anwar kepada pewarta BBC Indonesia.

Menurut Syaiful, pria itu mengalami panas tinggi sekitar 38 derajat celcius saat diperiksa di sebuah puskesmas di Kecamatan Gemarang, Madiun, sekitar dua pekan lalu.

"Semula diperiksa positif Malaria. Tapi, karena salah-satu klasifikasi suspect Ebola adalah mengalami panas dan dia kembali dari perjalanan dari negara endemik Ebola, yaitu Liberia — maka kemudian kami isolasi," jelas Syaiful.

Peta penyebaran wabah Ebola dirilis IBM. (Foto via BBC Indonesia, Sumber: IBM Research)

Diketahui, sebanyak 28 TKI pulang ke kampung halaman mereka pada 26 Oktober lalu setelah bekerja di Liberia.

Indonesia sebelumnya sudah melakukan pengawasan ketat di sejumlah bandar udara termasuk Bandara Soekarno-Hatta untuk mengantisipasi penyebaran virus Ebola. Baca pula: Babak Baru Ebola