Memang setiap orang yang baru pulang ke Indonesia dari negara-negara endemik ebola perlu diwaspadai. Mereka harus menjalani pemeriksaan dan diawasi kesehatannya setelah tiba di Indonesia.
Kasus tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kediri yang sakit demam setelah pulang dari Liberia pun kini menjadi perhatian khusus. Namun, Kemenkes meminta masyarakat tidak panik karena demam tinggi yang diderita belum tentu gejala ebola.
“Bila ada yang baru datang dari negara terjangkit Ebola, lalu dia demam, maka belum tentu demam tinggi tersebut diakibatkan oleh virus Ebola, bisa saja dikarenakan penyakit lain. Namun memang, waspada dan kehati-hatian kita perlukan," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Tjandra Yoga Aditam melalui siaran pers, Minggu (2/11).
Menurut Tjandra, masyarakat perlu tahu gejala yang menjadi tanda kuat seseorang terjangkit ebola.
Ia mengatakan bahwa ada empat gejala yang menjadi indikasi kuat terinfeksi ebola. Pertama, seseorang menderita demam yang tidak diketahui penyebabnya; kedua, nyeri otot hebat; dan ketiga, mengalami gangguan saluran pencernaan; keempat mengalami manifestasi pendarahan.
“Sebagai tindak lanjut, para TKI diberi penyuluhan untuk waspada terhadap kesehatannya dalam 21 hari ke depan," kata Tjandra.