Dibandingkan dengan bergelimang harta tetapi sakit-sakitan, tentu setiap orang lebih menyukai hidup sederhana tetapi sehat. Kesehatan memang menjadi perhatian utama banyak orang, tetapi sayangnya mereka tidak melakukan tindakan apa pun untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
Hal tersebut tercermin dalam hasil survei Asia Health Index yang dilakukan oleh Sun Life Financial dengan melibatkan 5.000 orang di 8 negara Asia. Di Indonesia, survei tersebut dilakukan terhadap 729 orang di Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Medan. Responden berusia 25-55 tahun dari kelas menengah dan kelas atas.
Dibanding dengan responden dari negara lainnya, orang Indonesia paling tidak relevan antara kesadaran dan tindakan. Orang Indonesia ingin meraih kesehatan, tetapi tak mau berusaha.
Mayoritas responden menganggap kesehatan adalah hal terpenting, tetapi lebih dari setengah responden tidak berolahraga teratur dan sepertiga lainnya mengaku sering mengonsumsi makanan tidak sehat.
Indonesia mendapat poin rendah untuk pentingnya "menjalani gaya hidup sehat dan aktif setiap hari". Selain itu, meski ingin memiliki tubuh yang sehat, tetapi orang Indonesia memiliki masalah kesehatan tertinggi, terutama dalam hal jumlah perokok dan penyakit diabetes.
"Sebenarnya para responden ini tahu apa yang harus dilakukan untuk sehat, yakni olahraga, menjaga nutrisi, pengaturan stres, dan berhenti merokok. Tapi mereka tidak berkeinginan mengubah perilakunya," kata Ellin Waty, Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial Indonesia, di Jakarta, Oktober lalu.
Masalah kesehatan yang paling ditakuti masyarakat Indonesia, menurut survei tersebut, adalah penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan.
Survei juga mengungkap apa saja yang menjadi hambatan bagi para responden dalam menjalankan gaya hidup sehat. Sebanyak 46 persen menjawab tidak punya waktu karena pekerjaan, 33 persen karena distraksi acara televisi dan media sosial, serta kurang waktu karena aktivitas rumah tangga.
Padahal, ada banyak langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kondisi kesehatan jangka panjang, seperti berhenti merokok, memperhatikan pola makan, dan menjaga berat badan.
Generasi O
Eddy Belmans, Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia, mengatakan, hasil survei ini menunjukkan munculnya "Generasi O" di Asia, yakni masyarakat yang overworked (bekerja terlalu banyak), overstressed (terlalu stres), dan overwhelmed (kelelahan).
"Masyarakat Indonesia punya pemahaman yang jelas akan risiko kesehatan dan gaya hidup yang mereka jalani, namun mereka kurang motivasi untuk mencegah risiko tersebut lewat gaya hidup sehat," ujar Belmans dalam kesempatan yang sama.
Menanggapi hasil survei tersebut, Kartono Muhammad, mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia, mengatakan, fenomena tersebut sebenarnya sudah beberapa tahun ditemui di Indonesia. "Tidak hanya di perkotaan, tapi juga di perdesaan angka diabetes dan merokok terus meningkat," katanya.