Mungkin "Selfie" Bisa Bantu Deteksi Penyakit, Bagaimana?

By , Rabu, 5 November 2014 | 12:18 WIB

Rasanya tak ada orang yang tak suka melakukan foto "selfie", terutama jika foto yang kemudian di unggah ke media sosial menuai banyak pujian. Selain sebagai ajang menunjukkan eksistensi diri, ternyata foto selfie juga punya efek positif bagi kesehatan.

Selfie diketahui bisa menjadi bagian dalam pelayanan kesehatan untuk membantu seseorang sembuh dari penyakit kulit eksim pada wajah. Para pasien cukup mengirimkan foto selfie wajah mereka kepada dokter kulit.

Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang hanya mengirim foto selfie dapat sembuh dari penyakitnya seperti mereka yang langsung bertemu dengan dokter kulit.

Sebanyak 38 persen orang yang mengirim foto selfie ke dokter kulit dapat mengatasi masalah kulit eksim. Sementara itu, mereka yang berhasil mengatasi masalah kulit dengan menemui dokter secara langsung sebanyak 44 persen. Jadi perbedaannya hanya 6 persen.

Para ahli ini pun menyimpulkan bahwa sistem online untuk mengobati kulit eksim bisa setara manfaatnya dengan mereka yang melakukan tatap muka dengan dokter.

Penelitian ini meliputi 156 anak-anak dan orang dewasa yang menderita eksim. Penyembuhan terhadap kulit mereka diamati selama satu tahun.

"Penyediaan pelayanan kesehatan dermatologi adalah bidang yang menarik untuk dikembangkan. Seiring dengan perubahan gaya hidup, penyediaan layanan kesehatan dengan teknologi ini mampu meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan meningkatkan hasilnya," ujar peneliti utama April Armstrong dari Universitas Colorado.

Temuan manfaat selfie untuk kesehatan ini bukan yang pertama. Sebelumnya, dua mahasiswa kedokteran di Australia menemukan aplikasi menggunakan selfie untuk mendeteksi apakah seseorang menderita anemia.

Aplikasi pada handphone tersebut dinamakan Eyenaemia, yaitu deteksi anemia melalui mata seseorang. Selfie pada bagian mata dapat menunjukkan tingkat sel darah merah.

Mereka cukup mengirimkan foto mata yang jelas kepada dokter. Dokter kemudian bisa mengidentifikasi risiko anemia dengan melihat konjungtiva, yaitu permukaan bagian dalam kelopak mata.