Sentimen antinuklir muncul setelah bocornya reaktor Fukushima. Namun, dua reaktor di kompleks nuklir Sendai, Jepang akan kembali beroperasi sejak gempa bumi dan tsunami 2011 merusaknya.
Sebelum insiden, sebanyak 30 persen kebutuhan energi di Jepang disuplai oleh tenaga nuklir. Namun seluruh 48 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ditutup untuk dilakukan pengecekan.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah melakukan upaya dan lobi-lobi untuk mengoperasikan kembali sejumlah PLTN.
Meskipun sebagian warga cemas, awal tahun ini pemerintah menyetujui rencana cadangan energi dengan penggunaan tenaga nuklir.
Otoritas lokal diberikan wewenang terakhir untuk menolak atau menyetujui pembukaan PLTN.
Lihat di: PM Jepang: Reaktor Nuklir Tak Akan Beroperasi hingga Aman 100 Persen
Gubernur Kagoshima Yuichiro Ito mengatakan pada konferensi pers pada Jumat (7/11) bahwa pemerintah telah mempertimbangkan "berbagai situasi secara komprehensif", dilaporkan kantor berita Reuters.
Reaktor kemungkinan akan beroperasi tahun depan karena Otoritas Regulasi Nuklir masih perlu untuk melakukan pengecekan lebih lanjut, menurut Kyodo.
Bencana Fukushima telah mengubah opini publik terhadap penggunaan energi nuklir untuk menghasilkan listrik. Banyak orang melakukan protes menentang pembukaan PLTN tersebut.