Alergi Jeruk, Mungkinkah?

By , Sabtu, 8 November 2014 | 12:30 WIB

Seorang dokter melaporkan bahwa anak berusia dua tahun di Pennsylvania nyaris meninggal setelah makan jeruk.

Setelah makan jeruk dari supermarket, balita ini dilarikan ke unit gawat darurat kemudian menjalani perawatan intensif di Children’s Hospital of Philadelphia.

Anaphylaxis, merupakan jenis reaksi alergi yang sering terjadi anak-anak pada makanan seperti kacang. Belum pernah dilaporkan anaphylaxis terjadi setelah anak makan jeruk. 

Menurut America College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), alergi makanan paling sering ditemui ialah susu sapi, telur, ikan, kacang, kerang, kedelai, gandum, dan kacang almond.

Alergi ini menyebabkan saluran udara pada anak membengkak bahkan tertutup. Maka tindakan medis yang sigap sangat diperlukan untuk kasus seperti ini.

“Bibir dan lidah akan membengkak. Tubuhnya gatal-gatal dan anak akan mengalami kesulitan bernapas,” jelas Dr. Sigrid DaVeiga, seorang ahli alergi. 

Balita yang mengalami reaksi alergi jeruk ini membutuhkan dosis obat epinefrin lebih tinggi dari kasus lainnya. Ditambah balita mengidap asma semakin memperparah kondisinya.

Seperti diberitakan Live Science, tampaknya balita ini mempunyai asma dan belum terdiagnosis. Kondisinya semakin parah karena peradangan saluran napas. Peneliti melaporkan temuan alergi jeruk ini disebabkan karena penyakit asma.

Setelah melakukan tes ternyata balita itu tak hanya alergi jeruk saja. Ia pun alergi beberapa buah lainnya seperti buah persik. 

Guna mengurangi risiko alerginya kembali terjadi, balita itu disarankan menghindari buah jeruk dan persik. Ia pun harus memulai terapi asma

Walau alergi jeruk terbilang sangat langka tetapi kemungkinan itu selalu ada.