Sanitasi Layak, Jaminan Masa Depan Sehat

By , Kamis, 13 November 2014 | 14:42 WIB

Masalah sanitasi di Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Sanitasi yang buruk dan air minum yang tidak higenis bisa memengaruhi kesehatan, khususnya pada anak-anak. Mereka menjadi rentan terkena penyakit seperti diare, polio, pneumonia, hingga penyakit kulit. Gangguan kesehatan ini jugalah yang paling banyak merengut nyawa anak-anak.

Tak perlu jauh-jauh melihat ke daerah terpencil, di Kota Jakarta pun masih banyak sanitasi yang kurang layak. Berdasarkan catatan Joint Monitoring WHO/UNICEF (2010), lebih dari 63 juta orang buang air besar tidak pada tempatnya dan 46 rumah tangga belum memiliki fasilitas jamban yang memadai.

Dalam acara peluncuran Unilever Project Sunlight, musisi Agustinus Gusti Nugroho atau yang akrab disapa Nugie menceritakan pengalamannya menemukan sanitasi yang kurang layak di sekitarnya.

"Maaf, di beberapa gedung-gedung pemerintahan saja kita bisa lihat sanitasi yang kurang baik. Toilet kurang bersih," katanya, di Jakarta, Rabu (12/11).

Demikian pula dikatakan artis Mona Ratuliu. Ia terpaksa harus menahan buang air jika mendapati kamar mandi atau toilet yang kurang bersih. Masalah sanitasi ini pun menjadi perhatian khusus seorang remaja, Dira Noveriani (17). Di sela-sela aktivitasnya sebagai relawan pengajar, Dira mengajarkan pola hidup sehat kepada sekelompok anak-anak jalanan di kawasan Jakarta TImur.

"Dari April 2014, saya sukarela mengajar anak-anak jalanan. Saya tak hanya mengajar Bahasa Inggris, tetapi juga bagaimana gaya hidup sehat, seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan," terang Dira dalam acara yang sama.

Dira menceritakan, untuk mengedukasi anak-anak mengenai pola hidup sehat tak semulus yang dibayangkan. Menurut Dira, orangtua di kalangan menengah ke bawah belum bisa mendukung sepenuhnya masalah kebersihan di lingkungan tempat tinggal.

Terkait masalah sanitasi ini, Dira pun dipilih dalam Project Sunlight  sebagai pemimpin masa depan dari Indonesia untuk menyampaikan gagasannya. Menurut Dira, anak-anak merupakan genarasi penerus bangsa. Untuk mewujudkan cita-cita, anak-anak pun harus tumbuh sehat.

"Melihat kepedulian Dira yang begitu besar, Unilever melalui Project Sunlight akan mewujudkan mimpi Dira untuk membantu memperbaiki sanitasi di sekolah-sekolah yang ada di lima kota besar di Indonesia," ujar Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia, Maria Dewantini Dwianto.

Dipaparkan dalam acara tersebut bahwa di Indonesia lebih dari 40 juta orang masih minim mendapatkan akses untuk sumber air bersih dan lebih dari 110 juta penduduk tidak memiliki akses untuk sanitasi yang baik. Dengan hanya 2 persen akses sistem pembuangan air dan kotoran di area perkotaan, ini adalah salah satu yang terendah di dunia dan di antara negara berpenghasilan menengah.

Sanitasi dan air bersih pun masuk dalam tujuan Millenium Development Goals (MDG's). Data terakhir, masalah sanitasi di Indonesia berada pada posisi 55,6 persen dari target MDG's tahun 2015 sebesar 62,41 persen. Sedangkan untuk target MDGs masalah air minum, Indonesia baru mencapai 42,76 persen dari target MDGs 68,8 persen.