Pemerintah Iran akan mengizinkan perempuan untuk menonton pertandingan bola voli di stadion, menurut laporan kantor berita ISNA.
Wakil Menteri Olahraga dan Pemuda Iran, Robab Shahrian, mengatakan akan menyediakan bagian khusus di dalam stadion untuk mengakomodasi para perempuan.
“Keputusan terkini kami ialah menyediakan bagian khusus di dalam stadion untuk perempuan. Saat ini ada tekanan terhadap Iran sebagai tuan rumah ajang olahraga. Keputusan kami ambil agar hak Iran sebagai tuan rumah tidak terancam,” kata Shahrian.
Menurutnya, tekanan terhadap Iran bersifat politik, bukan olahraga.
“Isunya adalah politik. Meski demikian, dengan langkah ini kami menyusun jalan (agar perempuan dapat menghadiri pertandingan olahraga,” lanjut Shahrian.
Langkah pemerintah Iran ditempuh di tengah kontroversi pemenjaraan Ghoncheh Ghavami.
Perempuan tersebut dijatuhi hukuman satu tahun penjarapada 2 November dengan dakwaan sengaja menyebarkan propaganda antipemerintah.
Sebelumnya, dia ditahan setelah bersama sejumlah orang menggelar demonstrasi di sela-sela pertandingan bola voli antara tim nasional Iran melawan Italia pada Juni lalu.
Dalam unjuk rasa ini ia meminta pemerintah Iran mengizinkan kaum hawa dibolehkan menonton pertandingan bola voli dan kegiatan olahraga lain yang diikuti oleh atlet-atlet putra.
Atas pemenjaraan Ghavami, Federasi Bola Voli Internasional mencabut hak Iran untuk menggelar turnamen berskala dunia.