Sejarah Kepunahan Burung Moa Asal Selandia Baru

By , Jumat, 14 November 2014 | 18:35 WIB

Burung moa merupakan burung terbesar di dunia berasal Selandia Baru yang tidak dapat terbang dan tidak memiliki sayap. Kini populasinya telah punah sejak tahun 1500-an. Tinggi burung moa bisa mencapai 3,5 meter dengan berat badan berkisar 300 kilogram merupakan herbivora terbesar di Selandia Baru pada zaman sebelum kedatangan manusia.

Burung moa memiliki badan kekar, tinggi besar, leher yang panjang, kaki yang panjang dan besar, memiliki kepala yang kecil, dan bulu yang berwarna cokelat kehitaman.

Para ilmuan melakukan penelitian terhadap fosil kotoran burung moa untuk mengetahui seluk-beluk kehidupannya. Ditemukan beberapa fakta dari penelitian mengenai pola makan burung moa yang merujuk pada teori penyebab utama kepunahannya.

Peneliti diperkirakan bahwa berbagai macam tanaman dimakan burung moa. Dengan menganalisa jenis tanaman yang dimakan dan habitatnya. Habitat burung moa antara hutan dan padang rumput, bisa diperkirakan bahwa penyebab kepunahan spesies burung moa yang ada di Selandia Baru ini akibat dari bencana kelaparan.

Selain itu punahnya burung moa diperkirakan karena adanya predator Elang Haast yang suka memburu burung moa. Elang haast yang memiliki lebar sayap sekitar 3 meter itu juga sudah punah sekitar tahun 1500-an akibat sumber makanan terakhirnya berkurang.

Terakhir pemburuan liar juga dilakukan oleh suku asli Selandia Baru yakni Suku Maori. Suku itu memburu burung moa dan memakan telur-telurnya, memotong dan membakar hutan yang merupakan habitat alam dari burung moa, dengan berbagai ragam jebakan dan perangkap pribumi. Suku maori Maori berasal dari sebuah pulau atau kepulauan di Polinesia di Samudra Pasifik Selatan karena berdasarkan liguistik yang sangat kuat.

Artikel yang dimuat dimuat Nature Communications, para riset mengatakan temuan menunjukkan besaran populasi tidak dapat digunakan untuk melepaskan keterlibatan manusia dalam kepunahan spesies-spesies lainnya.

Diketahui sebelum kedatangan manusia di habitatnya, burung moa mampu mengatasi efek dari perubahan iklim dengan memilih habitat yang disukai. Hal ini terjadi ketika habitat mereka mulai meluas.

Dari berbagai sumber