Seorang dokter bedah asal Sierra Leone tiba di Amerika Serikat untuk menjalani perawatan setelah dia dipastikan terpapar virus Ebola.
Martin Salia, nama dokter tersebut dan istrinya merupakan penduduk Amerika.
Pria berusia 44 tahun itu diterbangkan dari ibu kota Sierra Leone, Freetown menuju Nebraska Medical Center di Negara Bagian Omaha, Amerika. Dari hasil tes, dia diketahui positif mengidap Ebola.
Di Freetown, Salia bekerja sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Kissy United Methodist. Namun belum jelas apakah di rumah sakit tersebut dia menangani pasien-pasien Ebola.
“Informasi yang mengemuka dari tim yang menanganinya di Sierra Leone mengindikasikan dia sakit kritis. Bahkan, mungkin lebih sakit dari pasien-pasien awal yang dirawat secara sukses di Amerika Serikat,” sebut pernyataan resmi Nebraska Medical Center.
Salia merupakan orang kesepuluh yang dirawat karena virus Ebola di Amerika. Semua pasien, kecuali pria asal Liberia bernama Thomas Eric Duncan, telah pulih.
Pada Sabtu (15/11), Republik Demokratik Kongo mendeklarasikan bebas Ebola.
Namun, tiga orang yang meninggal akibat Ebola di Mali memicu kekhawatiran bahwa ada wilayah epidemi baru.
Virus Ebola pertama kali diketahui muncul di Guinea pada Maret lalu. Kemudian menyebar ke Liberia dan Sierra Leone.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada lebih dari 13.240 kasus Ebola —baik yang positif ebola, terduga ebola, maupun mungkin— di negara-negara tersebut.