Kita masuk ke tahapan zaman serba-digital saat ini, hingga rasanya belum afdal bila tidak ada kata online di belakang seluruh sudut kehidupan kita. Termasuk dalam dunia kedokteran, saat ini ada layanan kesehatan online.
Namun, meski sudah ada layanan kesehatan online, kita harus waspada. Sebelum sebuah diagnosis ditegakkan, tatap muka dokter-pasien masih tetap diperlukan.
Memang di dunia maya, apa pun bisa ditanyakan melalui Mbah Google. Semua pertanyaan seputar dunia kedokteran, nyaris selalu ada jawabannya.
Begitu mudahnya kita memasuki sebuah situs, lantas menanyakan apa pun perihal gangguan kesehatan yang kita alami. Tinggal duduk di depan komputer yang tersambung ke internet, masalah pun terjawab. Situs kesehatan pun banyak yang mempekerjakan dokter atau tenaga kesehatan—dan kadang murah hati membagi informasi.
Efek positifnya, informasi kesehatan makin merata. Wawasan kesehatan konsumen, dalam hal ini pasien, juga meningkat dan meluas. Mereka juga tidak perlu langsung berobat ke dokter.
Baca juga: Ketika Pasien Makin Pintar
Bagi para dokter, mereka jadi terbantu dengan adanya pasien-pasien yang pintar ini. Bahasa yang dipakai dokter kini banyak dimengerti pasien. Kalau pun pasien tidak mengerti, mereka bisa berselancar di internet untuk mencarinya.
* Ulasan lebih lengkap dapat dibaca di Majalah Intisari Edisi November 2014