Gedung Opera Roma Hadapi Masalah Keuangan

By , Kamis, 20 November 2014 | 09:19 WIB

Gedung Opera Roma yang menghadapi masalah keuangan mengumumkan bisa mempertahankan sekitar 200 pekerjaan di sana setelah mencapai kesepakatan dengan serikat buruh.

Kesepakatan untuk menghemat tiga juta euro atau sekitar Rp45 miliar berupa penghapusan pembayaran kerja lembur dan bonus untuk meningkatkan produktivitas.

Bulan Oktober, pihak manajemen Opera Roma mengumumkan 182 penyanyi paduan suara dan pemain musik akan dipecat dan bekerja kembali sebagai pekerja paruh waktu saat musim pertunjukan opera.

Keputusan itu membuat serikat buruh siap untuk berunding kembali dan dengan kesepakatan yang antara lain juga mencakup janji bahwa serikat buruh tidak akan melakukan aksi mogok untuk isu-isu dalam kesepakatan.

"Ini kemenangan buat Teatro dell'Opera di Roma," tulis pengawas opera Carlo Fuortes dalam pernyataannya yang juga memuji tujuh perwakilan serikat buruh yang mewakili para pemusik dan staf.

Adapun konduktor Riccardo Muti ke luar awal tahun ini setelah enam tahun berada dalam posisi itu dengan alasan "tidak ada lagi kebutuhan" untuk memimpin produksi yang berhasil.

Wali Kota Roma, Ignazio Marino, menyambut baik kesepakatan baru ini dan berharap Riccardo Muti tergoda untuk kembali bekerja lagi.

Teatro dell'Opera di Roma berdiri sejak tahun 1880 dan disubsidi oleh Pemerintah Italia dan Pemerintah Kota Roma.

Dalam musim pertunjukan saat ini, mereka akan memerankan opera Rusalka karya Antonín Dvo?ák, The Nutcracker dari Tchaikovsky, Tosca karya Puccini dan Aida dari Verdi.