Robot berkaki tiga Philae mencium keberadaan molekul organik di komet 67P/Churyumov–Gerasimenko, senyawa penting yang menjadi basis kehidupan di Bumi.
Tim ilmuwan di pusat pengendali misi Philae di Darmstadt, Jerman, mengungkapkan, mereka belum yakin molekul yang ditemukan mengandung senyawa kompleks seperti protein. Namun, mereka yakin bahwa yang ditemukan merupakan molekul organik.
Philae adalah robot pendarat bagian dari misi wahana antariksa Rosetta yang diluncurkan pada 2004. Misi tersebut dikelola oleh Badan Antariksa Eropa, bertujuan menyelidiki komet untuk menguak asal-usul kehidupan di Bumi.
Agustus lalu, Rosetta sampai di orbit komet 67P/CG. Pada Rabu (12/11), Rosetta melepaskan robot pendaratnya menuju permukaan komet. Philae berhasil mendarat setelah 7 jam perjalanan, mencetak rekor sebagai robot pertama yang mendarat di permukaan komet.
Sial, kaki robot gagal berfungsi sehingga pendaratan tak mulus. Robot itu memantul tiga kali sebelum mendarat di balik sebuah tebing kecil, 1 km dari Agilkia, lokasi pendaratan yang seharusnya. Akhirnya, Philae tak mendapat sinar Matahari, low bat, dan akhirnya mati suri.
Beruntung, sebelum Philae mati suri pada Sabtu (15/11), tim ilmuwan sempat melakukan pemotretan lingkungan pendaratan, analisis gas, dan melakukan pengeboran. Analisis gas dengan instrumen COSAC menghasilkan dugaan adanya molekul organik.
Pengeboran untuk mendeteksi molekul organik di bawah permukaan tanah juga berhasil. Namun, tidak jelas apakah instrumen sudah mengirimkan data kepada tim pengontrol misi sebelum Philae mati suri.
Tim ilmuwan melakukan penelitian suhu, massa jenis, dan karakteristik lain dengan sensor suhu bernama MUPUS. Namun, upaya itu gagal. Begitu menembus kedalaman 20 cm dari permukaan, instrumen bertemu dengan benda sangat keras, diprediksi sekeras es batu.
"Ini kejutan. Kami tak menyangka ada es keras di permukaan komet," kata Tilman Spohn, pimpinan tim MUPUS seperti dikutip Reuters (12/11). Permukaan komet 67P/CG ternyata tak selunak yang diduga.
Ilmuwan mengungkapkan, walaupun saat ini Philae mati suri, mereka masih optimistis misi ini akan berlanjut. Philae diprediksi bakal bisa bangkit Maret 2015 nanti setelah terpapar sinar Matahari, memungkinkan panel suryanya bekerja mengumpulkan tenaga untuk baterai-nya.