Pemerintah Iran, sejak Minggu (23/11) mengisyaratkan perpanjangan waktu jika tidak ada kemajuan dicapai di Vienna, Austria terkait pembicaraan program nuklir Iran.
Sebelumnya, putaran pertama pembicaraan nuklir Iran yang seharusnya selesai pada 20 Juli terpaksa diundur hingga 24 November, karena tidak tercapai kesepakatan. Pembicaraan itu mempertemukan Iran dengan Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, Perancis dan Jerman atau biasa disebut P5+1.
Perundingan masih belum mendapat titik temu. Namun, menurut Menteri Luar Negeri AS John Kerry, dalam waktu yang masih tersisa mereka akan tetap berupaya mencari jalan keluar dari kebuntuan.
Kesepakatan yang dapat dicapai akan jadi kesepakatan bersejarah. Hingga saat ini, pihak Barat berupaya keras agar program nuklir dihentikan. Sebaliknya, Iran ingin meneruskan program nuklir mereka.
Iran menyampaikan program pengayaan nuklir mereka ditujukan untuk kepentingan damai, yaitu pemenuhan bahan bakar reaktor pembangkit listrik dan kesehatan.
Di sisi lain, Barat mencurigai pengayaan nuklir Iran telah berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dan ditujukan untuk membuat senjata.