Aksi protes menjalar di seluruh Amerika Serikat, Senin (24/11) waktu setempat, terkait keputusan dewan juri di Missouri terhadap seorang polisi kulit putih yang telah menembak mati seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata.
Dewan juri memilih tidak mengajukan tuntutan terhadap polisi itu karena menilai apa yang dilakukannya merupakan tindakan bela diri dalam pergumulan yang terjadi saat ia menanggapi sebuah kasus perampokan.
Orang yang marah pun turun ke jalan-jalan di Seattle di barat hingga ke Chicago di tengah dan New York, kota terbesar di negara itu, serta kota yang menjadi pusat protes, yaitu Ferguson, Missouri, di mana keputusan itu disampaikan. Di Ferguson, aksi protes bahkan berubah jadi kerusuhan.
Tidak lama setelah Presiden Barack Obama meminta warga untuk tenang terkait keputusan di Missouri itu, yang menyangkut peristiwa penembakan remaja Michael Brown oleh polisi putih Darren Wilson, beberapa ratus orang berkumpul di depan Gedung Putih. Mereka meneriakkan slogan-slogan, seperti "Angkat tangan, jangan tembak" dan melambai-lambaikan spanduk bertuliskan "Hentikan teror polisi rasialis" dan "Keadilan bagi Mike Brown."Demonstrasi itu berlangsung damai, tidak seperti yang terjadi di Ferguson yang berujung kerusuhan. Sebuah mobil polisi dibakar, sejumlah toko dijarah, dan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran kulit hitam yang marah.
Wartawan kantor berita AFP melaporkan, unjuk rasa di luar Gedung Putih bubar setelah tengah malam, tetapi para demonstran menuju tempat lain, sepertinya ke arah US Capitol, Gedung Kongres AS.
Di Times Square di New York City, beberapa ratusan orang berunjuk rasa dengan membawa spanduk bertulis "Tirani polisi". Yang lain membawa slogan yang mengatakan "Rasialisme membunuh" dan "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian". Beberapa orang menyamakan polisi dengan kelompok supremasi kulit putih Ku Klux Klan.
Kehadiran polisi di New York City sangat banyak. Sebuah helikopter terbang di atas kepala. Sebuah unjuk rasa lain diadakan di Union Square.
Kapolda New York City, Bill Bratton, muncul di persimpangan Big Apple di Times Square. Di sana seseorang memercik wajahnya dengan cairan berwarna merah.
Aksi protes lain diadakan di kota-kota besar, seperti Boston, Chicago, dan Los Angeles. Di Oakland, California, yang memiliki komunitas besar kulit hitam, para pengunjuk rasa menutup jalan raya. Namun, di kota-kota itu tidak ada laporan soal kekerasan.