Festival Masa Depan di Pulau Tomia

By , Selasa, 2 Desember 2014 | 12:41 WIB

Sebagai salah satu rangkaian acara Ekspedisi Liwuto Pasi, pekerja kreatif atau seniman menggelar Festival Masa Depan di Pulau Tomia.

Marco Kusumawijaya dan Felencia Hutabarat merupakan seniman atau pekerja kreatif yang bekerja di balik festival ini. Festival Masa Depan merancang tata ruang untuk menunjang kepariwisataan Pulau Tomia.

Menurut Felencia Hutabarat, Festival Masa Depan dimaksudkan untuk melihat bagaimana kecamatan Tomia lima tahun mendatang. Selain itu, juga memetakan masa depan Tomia dengan menggunakan rahasia-rahasia lokal dari pemikiran hingga fisik. 

“Kami bercita-cita punya angkutan umum dan bis sekolah,” ujar Nur Asyiani, salah satu warga Pulau Tomia sekaligus peserta festival.

Festival Masa Depan ini mengajak masyarakat Kecamatan Tomia untuk membayangkan infrastruktur yang diinginkan dan dituangkan dalam gambar. 

Beragam keinginan masyarakat gambarkan pada sehelai kertas. Melalui kertas itu, tim ekspedisi mengajak masyarakat membuka pikiran bahwa mereka pun harus berperan dalam pembangunan kota.

“Masyarakat di sini pikirannya sudah sangat maju. Mereka bahkan juga memikirkan tentang kedaulatan pangan, ketersediaan makanan. Harapan mereka mempunyai rumah sakit bersalin agar ibu melahirkan dapat selamat,” ujar Felencia. Hingga saat ini, belum tersedia Rumah Bersalin, hanya ada pusat kesehatan.

Sementara Camat Tomia, La Ode Safihuddin mengatakan bahwa pemerintah daerah akan mempersiapkan dan menerima seluruh gagasan masyarakat yang disampaikan dalam Festival Masa Depan. Ia pun mengharapkan, keinginan masyarakat tentang kebutuahan jalanan, dermaga, stadion bola, dan infrastruktur lainnya dapat terealisasikan dalam jangka waktu lima tahun mendatang. 

Pembangunan tempat kapal besar bersandar terus dilakukan agar memudahkan akses di kawasan Wakatobi. (Elisabeth Novina)

La Ode Safifhudin menegaskan bahwa sejak tahun 2013, dermaga telah dipersiapkan dan rencananya pada 2016 sudah dapat dipergunakan. Pembangunan infrastruktur di Wakatobi begitu penting untuk mendorong minat wisatawan untuk berkunjung. Tiap tahunnya, terjadi peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi.

“Dari segi jumlah kunjungan wisatawan memang belum besar, namun terus menunjukkan peningkatan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi, Nadar. Hingga awal Desember 2014, sebanyak  12.758 wisatawan ke Wakatobi dan 60 persen diantaranya adalah wisatawan mancanegara. “Hingga akhir tahun mungkin dapat mencapai 14.000 wisatawan,” tambahnya. 

Seperti harapan Liardin Tandiono (11) dan Rian Feri Setiawan (11), kedua siswa Sekolah Dasar ini mengharapkan bandara di Pulau Tomia. Ketersediaan listrik dan air bersih pun menjadi perhatian kebanyakan warga di Tomia. 

Menurut Felencia, masyarakat Pulau Tomia menyambut antusias Festival Masa Depan yang dilakukan pada 9 dari 10 kecamatan ini.