Peralihan musim kemarau ke hujan atau pancaroba bisa membuat tubuh rentan terserang penyakit. Virus maupun bakteri mudah berkembang biak. Di Indonesia, pancaroba terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rusdian Utama Roeslani mengatakan, penyakit mudah menyerang saat tubuh beradaptasi dengan perubahan musim tersebut.
“Ini tergantung badan sendiri, kalau lagi sehat enggak masalah. Kalau lagi capek, lelah, fisik enggak bagus, ada virus yang masuk ke badan akhirnya bisa sakit,” ujar Rusdian dalam diskusi yang diadakan di Jakarta, Rabu (3/12).
Penyakit yang sering timbul memasuki musim penghujan, yaitu flu, pilek, batuk, dan demam. Rusdian menjelaskan, jika daya tahan tubuh sedang lemah lalu terkontaminasi virus dan bakteri, dalam 1 x 24 jam bisa menyebabkan hidung tersumbat. Kemudian tenggorokan terasa kering dan muncul pilek.
Jika tak dicegah, hari berikutnya bisa membuat Anda batuk-batuk hingga batuk berdahak.
“Perubahan suhu ke dingin itu yang akan pertama merespon adalah hidung. Produksi lendir berlebih, jadi ingus, lari ke tenggorok bikin radang,” terang Rusdian.
Lalu bagaimana mengatasinya? Rusdian mengatakan, yang terpenting adalah menjaga keseimbangan imun tubuh dengan minum yang cukup, konsumsi makanan bergizi, perbanyak makan buah-buahan, dan istirahat yang cukup.
Sementara itu, untuk tambahan konsumsi vitamin C dalam dosis tinggi untuk mencegah virus hingga saat ini masih dalam perdebatan.
Baca: Vitamin Dapat Cegah Flu, Fakta atau Mitos?
“Vitamin C sebenarnya dari buah-buahan saja cukup. Kalau terlalu banyak minum tambahan vitamin C, khawatir lambungnya bisa kena,” kata dia.
Untuk mengatasi flu, menurut Rusdian tidak perlu langsung konsumsi obat-obatan. Untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat sendiri bisa menggunakan alat semprot hidung.
Baca juga: Cegah Penularan Flu, Minum Ginseng!
Jika lebih dari lima hari flu tidak hilang juga hingga membuat tubuh demam, segeralah pergi ke dokter.