Peluncuran PetaJakarta.org di Balai Kota, Selasa (2/12) merupakan proyek penelitian yang memanfaatkan sumber daya masyarakat komunitas netizen untuk memetakan banjir dan menyediakan informasi terbaru secara langsung, guna penanggulangan secara cepat pada saat darurat banjir. (Baca di: Kini Masyarakat Jakarta Bisa Mengetahui Lokasi Banjir)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memaparkan ide briliannya saat peluncuran itu. Ide Ahok yaitu menjadikan Jakarta menjadi kota pintar atau smart city. Untuk mewujudkan hal itu Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Google dan telah membeli Google Enterpise sebesar Rp 3 miliar.
“Murah kita cuma habis Rp3 M untuk beli Google Enterprise. Ketika masuk ke peta kami, semua bisa tahu di mana restoran, pom bensin, ATM, dan akan selalu di update oleh Google,” ujar orang nomor satu Jakarta ini.
Ahok menjelaskan bahwa itu akan selamanya milik Pemprov DKI Jakarta sehingga tidak akan mengeluarkan biaya lagi.
Smart city Jakarta akan diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2014 yang nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jakarta dan juga para pegawai. “Kita sudah mempraktekkannya ke seluruh lurah sehingga lurah dapat mempraktekkannya lebih lanjut ke ketua RW dan ketua RT,” ungkap ahok.
Ketua RW dan ketua RT diwajibkan mengirim tweet sebanyak tiga kali dalam sehari dan akan diberi penghasilan tambahan dengan sekali tweet Rp10.000. Data itu akan masuk ke sistem komputer Pemda DKI Jakarta.
Tidak ketinggalan masyarakat bisa melapor dan petugas akan langsung merespon semua laporan dengan aplikasi Smart City. Masyarakat bisa mendownload aplikasi Qlue di play store yang cukup menggunakan ponsel android dan bisa digunakan di mana saja sehingga siapa saja bisa melapor. Aplikasi Qlue menggunakan sistem keyword dan cukup mengirim data lewat media sosial Twitter ke data pusat.
Ahok menerangkan bahwa semua aktifitas lurah, camat, pegawai, pemadam, supir trek sampah, dll dapat diketahui lokasinya sehari-hari. Semua tidak boleh menyimpang keluar dari wilayah pada saat jam kerja. “Kalau keluar dari wilayah ya langsung pecat. Begitu lo ga becus langsung kita pecat,” tegas Ahok.
Selain untuk melihat situasi dan berbagai aktifitas, Ahok berencana tahun depan akan untuk menampilkan rumah warga. Semua rumah di wilayah Jakarta akan ada di Google Map. Ahok dan Tim Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) wilayah Jakarta akan mencocokan tampilan rumah di Google Street View dengan data laporan pajak si pemilik rumah. “Misal rumahnya tiga lantai tapi dia bayarnya cuma dua lantai nanti akan ketahuan kalau pajak yang kamu bayar tidak sesuai dengan bagunan rumah yang sebenarnya.”
Teknologi yang dipasang merupakan teknologi 4G yang akan dipasang tiap tiang listrik di seluruh wilayah Jakarta.
Ahok mengatakan setiap hari senin akan dilakukan kontroling di Control Rool di Balai Kota DKI Jakarta. Semua wartawan juga dapat melihat seluruh kondisi Jakarta.
Sementara PetaJakarta.org akan terus melakukan upaya untuk memberikan informasi lokasi titik banjir agar dapat segera dilakukan penanggulangan secara cepat pada saat darurat banjir. (Baca: 141 Pompa Air Rusak, DKI Belum Siap Hadapi Banjir)