Praktisi kuliner, Bondan Winarno, merasa prihatin karena kuliner khas Jakarta terpinggirkan dan tidak populer di kotanya sendiri. Saat ini, kata Bondan, kuliner yang dianggap khas Jakarta dan populer adalah nasi uduk. Padahal, nasi uduk tidak benar-benar mewakili Jakarta.
Menurut Bondan, nasi uduk merupakan hasil akulturasi kuliner Jawa dengan Jakarta. Awalnya, nasi uduk dibawa oleh orang-orang Jawa ke Jakarta. Selain itu, nasi sejenis itu muncul juga di daerah lain, misalnya di Jawa disebut sego gurih dan nasi lemak di Malaysia.
"Ikon kuliner Betawi yang kerap muncul adalah nasi uduk, padahal tidak sepenuhnya dari Betawi," jelas Bondan dalam diskusi buku "100 Maknyus Bondan Winarno" dalam rangkaian Member Gathering Kompas Gramedia Value Card (KGVC) di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Sabtu (6/12).
Sebaliknya, kata Bondan, makanan khas Jakarta atau Betawi malah seolah-olah "diklaim" daerah lain. Misalnya, nasi ulam dianggap makanan khas Bali, padahal itu berasal dari Betawi.
Menurut Bondan, saat ini makanan khas Betawi tersebar di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya. Namun, hampir semuanya "menepi" ke daerah pinggir Jakarta. Hal itulah salah satunya yang menyebabkan makanan Betawi "tergusur" dari rumahnya sendiri.
"Jakarta itu tempat berkumpulnya orang-orang dari seluruh Indonesia untuk bekerja dan mereka rata-rata berhasil. Tapi saya sedih, kok kuliner khas Jakarta sendiri terpinggirkan," kata Bondan.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu dibuat pusat kuliner Betawi yang posisinya berada di pusat kota Jakarta. Bondan kini sedang membantu memperjuangkan agar makanan khas Betawi bisa manggung di Jakarta.
Ia mengusulkan beberapa tempat yang layak dijadikan pusat kuliner khas Betawi, dua di antaranya di Waduk Melati dan gedung-gedung di kawasan Jalan Veteran. Menurut Bondan, tempat tersebut cocok untuk dijadikan pusat kuliner khas Betawi atau Jakarta.
Bondan Winarno menjadi salah satu tamu kehormatan dalam Member Gathering KGVC di BBJ siang ini. Selain Bondan, dalam acara itu hadir pula Corporate IT and IS Director Kompas Gramedia Adrian Herlambang dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman. Acara yang dihadiri beberapa komunitas kuliner itu mengambil tema kuliner khas Betawi.