Topan Hagupit dikabarkan semakin lemah. Namun jutaan warga Manila, Filipina, tetap takut dan cemas lantaran topan, yang sampai sekarang telah memorakporandakan daerah yang dilintasinya serta menewaskan 27 orang, itu bergerak semakin mendekati ibu kota Manila.
Korban tewas kebanyakan berasal dari wilayah tengah Filipina, terutama kawasan timur Pulau Samar. Selain menghancurkan rumah, mencerabut pohon, dan menenggelamkan akses jalan raya akibat curah hujan tinggi yang dibawanya, topan Hagupit juga memutus saluran listrik dan komunikasi ke daerah bencana.
Topan Hagupit diperkirakan melintas menuju ujung pulau utama, Luzon, yang berpopulasi sekitar 12 juta orang.
"Saat ini dilaporkan terdapat 27 orang tewas, kebanyakan mereka berasal dari Kota Borongan, di timur Pulau Samar," ujar Richard Gordon, Ketua Palang Merah Internasional Filipina, Senin (8/12).
Pihak Palang Merah juga mencatat, sedikitnya 2.500 rumah rusak parah di wilayah Borongan, yang sebelumnya berpenduduk 64.000 jiwa.
Walau menyesalkan korban jiwa yang jatuh, warga relatif berlega hati lantaran kerusakan dan korban jiwa dalam bencana kali ini tak sebesar dan sedahsyat topan Haiyan tahun lalu.
Topan Haiyan menewaskan hingga 7.000 orang dan memaksa jutaan warga mengungsi. Belajar dari dampak bencana yang ditimbulkan oleh topan Haiyan, pemerintah dan warga Filipina kali ini sudah jauh lebih siap. (Baca pula: Jangan Berhenti Belajar dari Bencana)
Otoritas terkait pemerintah sejak awal ancaman datang telah menggelar operasi evakuasi massal, mengosongkan seluruh kota dan desa yang berada di wilayah pesisir serta kawasan perbukitan yang rawan longsor.
"Kami melihat, dengan persiapan matang dan kewaspadaan, kami bisa terhindar dari dampak bencana yang lebih buruk," ujar Menteri Dalam Negeri Filipina Manuel Roxas.
Orla Fagan, juru bicara sekaligus pejabat advokasi kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) untuk Kawasan Asia Pasifik, memuji keberhasilan Pemerintah Filipina dalam menekan jumlah korban jiwa.
Pemerintah Filipina juga dipuji berhasil membuat warganya waspada dan bersiap siaga dalam menghadapi bahaya.
Menurut Gubernur Albay, Joey Salceda, kepada BBC, di wilayahnya korabn jiwa tak sampai jatuh walau sejumlah kerusakan tetap terjadi. Menurut dia, topan Hagupit telah teridentifikasi dan diprediksi terjadi sejak akhir November.