Menyambangi Gunung Api Nusantara

By , Selasa, 9 Desember 2014 | 17:18 WIB

Dari sudut ilmu Bumi, kita hidup di tanah yang penuh dinamika. Gempa mengguncang dan gunung api murka. Kita meratapi nasib atas ketidakberuntungan ini. Tetapi kita tidak bisa hidup di atas keluh kesah dan rasa pesimis.

Bencana harus dihadapi. Sabuk gunung api yang melingkupi Nusantara ini bisa dianggap berkah apabila dipandang sebagai karunia Sang Pencipta. Ia memberikan kita sebuah keindahan bentuk akan puncak dan jurang-jurang. Kekayaan hayati dalam kelebatan hutan-hutannya dan kerapatan tajuk-tajuknya. Kesuburan dari tanah vulkaniknya.

Kita menyambangi gunung api untuk mengerti tentang alam tempat kita tinggal.

Berbekal pengertian, kita dapat menyikapi ancaman bencana dengan lebih bijak. Berbekal pengalaman, kita dapat menyiapkan diri lebih baik.

Sebaran gunung api di Indonesia

Deretan pegunungan api Indonesia terbentuk dari zona tumbukan lempeng Eurasia dengan Indo-Australia. Tercatat sebagai yang paling aktif dalam kelompok Cincin Api Pasifik (Pacific Rings of Fire).

Gunung api Indonesia diklasifikasikan sebagai tipe A, B, C. Tipe A adalah gunung yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Tipe B adalah gunung yang sesuai tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara. Sementara tipe C adalah adalah gunung yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupakan lapangan solfatara atau fumarola pada tingkat lemah.

Berikut barisan gunung berapi yang tersebar di penjuru Nusantara