Taman Kehati, Upaya Menjaga Bumi

By , Kamis, 11 Desember 2014 | 07:00 WIB

Letak geografis Indonesia berada pada garis khatulistiwa membuatnya dianugerahi kekayaan sumber daya hayati melimpah. Hutan hujan tropisnya menjadi paru-paru dunia dan keragaman ekosistem di Indonesia mencapai 17 persen total spesies yang ada di bumi.

Namun tidak dipungkiri aktivitas manusia kerap kali menyebabkan gangguan pada lingkungan dan spesies di bumi. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengungkapkan data bahwa laju kepunahan spesies 1.000 kali lebih cepat dari proses kepunahan alami. Sementara Living Planet Report 2014 yang dikeluarkan WWF mengungkap bahwa sejak 1970 sebanyak 52 persen populasi mamalia, burung, reptil, serta ikan pun telah menurun.

Mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling melimpah, maka haruslah bertindak sebagai pionir penjaga bumi.

Salah satu upayanya dengan pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati atau Taman Kehati. Saat ini, Indonesia mempunyai delapan Taman Kehati. Seperti yang berada di Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Kalimanatan Selatan, dan Yogyakarta.

Para Biodiversity Warriors pun mengunjungi Taman Kehati di Yogyakarta, Jumat (5/12). Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian acara Biodiversity Warriors dalam mengupas keanekaragaman hayati di Gunung Kidul. Lebih lanjut para pejuang ini juga mengeksplorasi keanekaragaman hayati di Gua Jomblang.!break!

Sugito, salah satu pengurus Taman Kehati di Gunung Kidul mengatakan, “Tujuan (Taman Kehati) didirikan untuk melestarikan tanaman langka di Gunung Kidul.” 

Sejak tahun 2009, Taman Kehati didirikan dan terus berkembang sehingga dapat dijadikan tempat wisata. Saat ini koleksi tumbuhannya cukup beragam. “Jumlah pohon buah-buahan sekitar 30an jenis, sementara tanaman keras ada 40-an,” ujar Subekti, pengurus Taman Kehati.

Keunikan Taman Kehati di Gunung Kidul ini karena letaknya di kawasan karst yang rentan kerusakan. Hawa panas dan jenis tanah berkapur membuat daerah ini cenderung tidak terlalu subur. Belum lagi masalah kekurangan air yang kerap menjadi masalah.

Maka peran Taman Kehati di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul ini memegang peranan penting. Diyakni bahwa Taman Kehati dapat melindungi habitat bagi satwa liar, penahan erosi dan banjir serta longsor. Lebih lanjut dapat berfungsi sebagai penambah unsur hara pada tanah, mengatur sistem tata air, dan sarana penelitian dan pendidikan.

“Dulunya di daerah ini jarang terlihat burung. Tapi setelah Taman Kehati tumbuh, mulai banyak terdengar kicauan burung,” ujar Subekti.