WHO Serukan Upaya Global Cegah Kekerasan

By , Jumat, 12 Desember 2014 | 08:28 WIB

WHO, yang baru saja menerbitkan laporan status pertama pencegahan kekerasan, menyerukan upaya yang lebih besar secara global untuk mencegah kekerasan.

Kajian baru itu mendapati bahwa tingkat pembunuhan mengalami penurunan sebesar 16 persen secara global antara 2000 dan 2012. Dengan ukuran apa pun, ini adalah kabar baik. Akan tetapi laporan setebal 274 halaman itu mengungkapkan bahwa 475 ribu orang dibunuh pada 2012, membuat pembunuhan menjadi penyebab utama ketiga kematian laki-laki berusia antara 15 - 44 tahun.

Survei di 133 negara menunjukkan satu dari setiap empat anak telah dilecehkan secara fisik, satu dari setiap lima anak perempuan telah mengalami pelecehan seksual, satu dari setiap tiga perempuan telah menjadi korban kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan dekat mereka dan satu dari setiap 17 orang lanjut usia melaporkan telah diperlakukan sewenang-wenang pada bulan lalu. 

Direktur WHO untuk Departemen manajemen pencegahan difabel karena penyakit tidak menular, kekerasan dan kecederaan, Etienne Krug, mengatakan lebih dari satu miliar orang mengalami kekerasan dalam hidup mereka. Dia mengatakan akibatnya sangat parah.

“Konsekuensi dari kesehatan mental sangat penting. Orang-orang yang terkena kekerasan sering menjadi depresi, bergantung pada alkohol dan obat, cemas, masalah kesehatan seksual dan reproduksi setelah pemerkosaan, kehamilan yang tidak diinginkan, penyebaran HIV dan penyakit menular seksual, dan lain-lain.

Dan akibat yang tidak begitu umum tetapi sangat penting, adalah fakta bahwa mereka yang terkena kekerasan, sangat sering mengalami perubahan perilaku. Mereka akan lebih sering mengikuti gaya hidup berisiko termasuk merokok, penyalahgunaan alkohol, narkoba, dan kurang aktivitas fisik,” ungkap Krug.

Dr. Krug mengatakan kekerasan bisa dikurangi dan dicegah dengan beberapa cara. Ia menjelaskan, “Program Parenting, untuk membantu orang tua menjadi orangtua yang lebih baik sehingga mengurangi penganiayaan anak, bekerja dengan perawat orang lanjut usia untuk mencegah kesewenang-wenangan pada manula, bekerja dengan remaja dan mendidik mereka agar memahami bahwa respon terhadap stres tidak selalu melalui kekerasan, tetapi ada cara lain untuk menanganinya."

Laporan WHO ini mendapati bahwa upaya-upaya pencegahan di negara-negara Eropa Barat berhasil menurunkan tingkat pembunuhan di beberapa negara berpendapatan tinggi. Tapi dikatakan tingkat pembunuhan sangat tinggi di negara-negara di benua Amerika.