Presiden Korea Selatan Park Geun-hye memuji gaya blusukan Presiden RI Joko Widodo, yang kerap dilakukan dalam proses reformasi di Indonesia. Park pun berharap masyarakat Indonesia mengikuti pemikiran Presiden Jokowi untuk peningkatan kualitas kehidupan di Indonesia.
”Indonesia adalah mitra dagang penting dan strategis bagi Korea. Saya dengar Presiden [Jokowi] beberapa kali mengunjungi Korea, baik sebagai Wali Kota Solo maupun Presiden. Dengan ini, kerja sama bisa dilanjutkan,” kata Presiden Park seperti dilaporkan dari Busan, Korsel, Rabu (11/12).
Pemerintah Indonesia pun berkomitmen meningkatkan hubungan bilateral dengan Korsel. Presiden Jokowi menginginkan menteri luar negeri kedua negara bertemu untuk memperkuat hubungan itu. Hal ini disampaikan Jokowi seusai bertemu Park di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Peringatan ASEAN- Korsel 2014.
”Kami menghargai hubungan bilateral Indonesia-Korsel. Kami sarankan pertemuan menlu dalam bentuk komisi bersama segera dilakukan,” ujar Jokowi yang didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Dalam pertemuan ini, Presiden Korsel menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya belasan tenaga kerja Indonesia saat tenggelamnya kapal Korsel Oryong di Selat Bering. ”Saya juga menyampaikan simpati atas tenggelamnya kapal yang mempekerjakan 35 awak asal Indonesia. Saya menghargai reaksi cepat Korsel menanganinya,” ujar Presiden Jokowi.
Pembuatan kapal
Dalam kunjungan ini, Presiden juga mengunjungi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korsel, pusat pembuatan kapal penumpang dan kapal selam. Indonesia menurut rencana membeli tiga kapal selam dari DSME, dua dibuat di Korea dan satu di Indonesia.
Jokowi disambut direksi DSME dan pimpinan AL Korsel. Ia diajak menyaksikan miniatur kapal sebelum meninjau lokasi pembuatan kapal selam.
Presiden jadi pembicara kunci pertemuan menteri kehutanan ASEAN-Korsel dan menghadiri forum CEO ASEAN-Korsel. Ia bertemu pelajar, mahasiswa, dan WNI yang kuliah dan bekerja di Korsel di Universitas Kyungsung, Busan.