Manajemen Airbus Group menegaskan bahwa mereka tidak berencana menghentikan produksi pesawat superjumbo A380. Pernyataan ini dikeluarkan oleh salah seorang direktur yang mengakui Airbus mengkaji beberapa skenario, termasuk penghentian produksi A380 pada 2018.
"Seluruh manajemen puncak Airbus tetap yakin dengan prospek pasar A380. Tapi memang investasi yang ditanam Airbus harus didukung oleh rencana bisnis yang matang," kata juru bicara Airbus, Rainer Ohler, hari Kamis (11/12).
Masa depan pesawat A380 menjadi perbincangan hangat oleh pelaku industri penerbangan. Direktur keuangan Airbus Harald Wilhelm, mengatakan perusahaan harus menyediakan mesin yang berbeda mulai 2018 agar A380 lebih mudah dipasarkan.
Menurut Wilhelm, jika langkah itu tak bisa dilakukan Airbus lebih baik menghentikan produksi A380. Pernyataan ini membuat saham Airbus di Prancis melemah 4,5% di sesi perdagangan Kamis (11/12) pagi.
Sementara Presiden maskapai penerbangan Emirates Tim Clark, juga mengatakan kekecewaannya dengan pernyataan pejabat senior Airbus. Clark pun mendesak Airbus menggiatkan pemasaran pesawat A380. Clark mengatakan pihaknya siap mengalokasikan dana untuk membeli lebih banyak A380, yang ia katakan populer di kalangan penumpang.