Renovasi empat ruangan galeri Tutankhamun di Museum Mesir, Kairo, sudah tuntas.
Renovasi ini merupakan bagian dari proyek tujuh tahun untuk mempersolek seluruh Museum Mesir.
Ruangan-ruangan itu dibuka oleh Perdana Menteri Ibrahim Mahlab, menyimpan berbagai benda berharga dari makam raja belia yang diungkap pertama kali lewat penggalian tahun 1922.
Penemuan makam itu merupakan salah satu pencapaian arkeologi terpenting di abad ke-20 lalu.
Makam Tutankhamun tak tersentuh selama sekitar 3.000 tahun, hingga arkeolog Inggris Howard Carter menemukannya sesudah penggalian bertahun-tahun tanpa hasil.
Renovasi museum dibantu oleh dana dari Uni Eropa dan berbagai donor internasional lain, lapor kantor berita AFP.
James Moran, yang memimpin delegasi (setara kedutaan) Uni Eropa di Kairo mengatakan, Uni Eropa memberikan dukungan untuk membantu mendongkrak lagi sektor turisme Mesir, yang "kebangkitannya sangatlah penting bagi ekonomi."
Museum Mesir—pertama kali dibuka tahun 1902 di pusat kota Kairo di sekitar Lapangan Tahrir, terdiri dari 107 ruangan dengan artefak yang berasal dari masa prasejarah hingga periode Romawi. Koleksinya kebanyakan berfokus pada masa para Firaun.
Museum itu menyimpan sekitar 160.000 benda, mencakup masa lampau Mesir hingga 5.000 tahun ke belakang.
Pekan lalu, Mesir juga meresmikan restorasi patung raksasa Amenhotep lll di tepi sungai Nil di kota Luxor.
Tutankhamun bertahta antara 1336 SM -1327 SM, sejak usia delapan atau sembilan tahun, dan tatkala mangkat ia berusia antara 17 hingga 18 tahun.
Penyebab kematiannya merupakan misteri. Ia mungkin dibunuh, atau tewas akibat cedera yang dialaminya sewaktu berburu.
Ia diyakini putra dari Akhenaten, yang terkenal sebagai "raja yang sesat."
Tutankhamun menikahi saudaranya lain ibu, Ankhesenpaaten.