2014 akan segera berakhir. Sebagaimana tahun sebelumnya, berbagai media maupun organisasi di seluruh dunia seolah berlomba-lomba memilih ataupun mengumumkan foto-foto terbaik yang telah diseleksi dari seluruh dunia itu.
Menariknya, ada dua foto orangutan dari Indonesia yang masuk nominasi foto-foto terbaik dunia tersebut. Yang pertama untuk ajang Sony World Photography Awards 2015, kedua adalah Photos of the Year versi situs populer Mashable.
Foto pertama, satu individu orangutan di Bali yang sedang berteduh di tengah derasnya hujan, dengan cerdiknya mengambil selembar daun talas yang cukup lebar untuk memayungi tubuh. Orangutan tersebut mencoba bertahan di tengah hujan yang cukup lama berhenti.
Foto hasil karya Andrew Suryono ini diambil di salah satu kebun binatang di Bali. “Saya sedang mengambil beberapa gambar orangutan di Bali saat hujan mulai turun. Tepat sebelum saya menyimpan kamera ke dalam tas, saya melihat orangutan tersebut mengambil daun talas dan meletakkannya di atas kepalanya untuk melindungi dirinya dari hujan. Saya segera menggunakan kamera DSLR dan lensa tele untuk melestarikan momen ajaib ini,” kata Andrew Suryono.
Foto orangutan kedua yang sangat menggores hati merupakan karya Sutanta Aditya. Begitu ditampilkan di berbagai situs populer, foto ini langsung membangkitkan reaksi publik akan terancamnya eksistensi orangutan.
Ancaman tersebut berupa hilangnya hutan dipterokarp, konversi habitat yang menjadi tempat orangutan hidup dan mencari makan, untuk terutama pembukaan perkebunan sawit.
Hal lain yang membuat populasi orangutan terancam adalah proses reproduksi yang lebih lama dibanding primata lain. Berdasarkan penelitian, umur orangutan di alam liar mencapai usia 45 tahun. Maka orangutan betina hanya memiliki tiga keturunan seumur hidupnya — melahirkan anak setiap 7-8 tahun sekali dengan usia kehamilan pertama setelah 7-10 tahun dan lama kandungan 9 bulan. Bayi yang dilahirkan juga masih bergantung pada induknya hingga usia 6-7 tahun.