Benarkah Manusia Penyebab Kepunahan Hewan?

By , Sabtu, 27 Desember 2014 | 21:15 WIB

Nampaknya Bumi akan segera mengalami fase kepunahan masal lagi. Sebuah penelitian mengungkap bahwa 41 persen amfibi akan segera menghilang. Lebih lanjut, seperempat dari spesies mamalia dan 13 persen jenis burung akan hilang, seperti halnya burung dodo yang punah akibat manusia.

(Baca juga: Sejarah Kepunahan Burung Moa Asal Selandia Baru)Jika perilaku manusia yang terus merusak tidak berubah, maka peneliti memperkirakan tahun 2200 kepunahan masal itu akan terjadi. Hewan seperti penguin Magellanic, gajah Sumatra, dan macan tutul Amur akan menjadi beberapa jenis spesies yang akan musnah.

Dilansir dari jurnal Nature bahwa hilangnya habitat hewan karena perilaku manusia yang merusak menjadi penyebab utama kepunahan hewan.

“Habitat yang semakin rusak memperparah punahnya hewan,” ujar Derek Tittensor dari United Nations Environment Programme’s World Conservation Monitoring Centre. Ia menambahkan kerusakan habitat, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi membuat keanekaragaman hayati semakin rusak.

Selain rusaknya habitat, minimnya pengetahuan tentang keanekaragaman hayati pun memperparah kepunahan. Menurut jurnal Nature hanya ditemukan 993 jenis serangga yang terindikasi akan punah. Padahal jumlah serangga di dunia diperkirakan mencapai satu juta jenis.

Sementara dalam waktu 35 tahun, populasi manusia telah bertambah dua kali lipat. Padahal pada kurun waktu yang sama, 45 persen spesies hewan tidak bertulang belakang, seperti kumbang, kupu-lupu, laba-laba, dan cacing mengalami penurunan jumlah.

Sejak tahun 1500 terdapat 320 jenis hewan daratan yang punah. Dari hasil temuan tersebut setidaknya 25 persen spesies terancam punah.